Sekjen PBB: Progres Pelucutan Nuklir Dalam Bahaya
Peringatan Sejarah -Â Paduan suara anak-anak sekolah dasar di Jepang sedang mengumandangkan lagu mengenang sejarah saat peringatan ledakan bom atom di Taman Perdamaian di Kota Nagasaki, Minggu (9/8). Tahun ini merupakan peringatan 75 tahun dari dijatuhkannya bom atom di Nagasaki.
Turut hadir dalam upacara peringatan ini adalah seorang penyintas bernama Terumi Tanaka, 88 tahun, yang saat bom atom dijatuhkan di Nagasaki ia baru berusia 13 tahun. Dalam kesaksiannya, Tanaka melihat banyak kesengsaraan dan penderitaan akibat bom atom itu. "Para penyintas percaya bahwa dunia harus meninggalkan senjata nuklir karena kami tak ingin generasi muda mengalami pengalaman yang sama," ucap dia.
Komentar yang serupa dilontarkan penyintas lainnya yang bernama Shigemi Fukahori, 89 tahun. "Saya bertekad untuk menyerukan pada dunia bahwa bom di Nagasaki merupakan bom atom terakhir yang meledak di sebuah kota," ucap dia. "Saya berharap generasi muda mau menerima tongkat estafet bagi perdamaian dan terus memperjuangkannya," imbuh Fukahori.
Saat dijatuhkan di Nagasaki, ledakan bom atom itu menewaskan sekitar 74 ribu jiwa. Sementara korban tewas dalam ledakan bom atom di Hiroshima berjumlah 140 ribu jiwa. SB/AFP/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya