Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah

Sekjen PBB: Eskalasi Perang di Timur Tengah Harus Dihentikan

Foto : ISTIMEWA

Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB - Sudah saatnya untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang memuakkan ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Saat Dewan Keamanan bersidang, pasukan Israel tengah memerangi militan Hizbullah di Lebanon, menyusul serangan darat yang ditargetkan di seberang perbatasan oleh Israel pada hari Selasa. Lebih dari 1.000 orang telah tewas sejak minggu lalu, dalam pertempuran yang mencakup serangan Israel di Beirut dan pinggiran selatannya.

Duta Besar Israel, Danny Danon, menegaskan kembali rencana negaranya untuk membalas serangan Iran, dengan mengatakan apa yang terjadi tadi malam di Israel bukanlah tindakan defensif, melainkan serangan yang diperhitungkan.

Sementara itu, utusan Iran, Amir Saeid Iravani, mengatakan respons Iran diperlukan untuk memulihkan keseimbangan dan pencegahan. Amerika Serikat (AS) mengatakan mendukung respons pembalasan Israel terhadap Iran. Sebelumnya pada hari Rabu, Israel menyatakan Guterres sebagai "persona non grata" karena gagal secara khusus mengutuk serangan rudal Iran ketika ia mengutuk konflik yang meluas di Timur Tengah, pada hari Selasa. "Siapa pun yang tidak tegas mengutuk serangan kejam Iran terhadap Israel tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel," kata Menteri Luar Negeri Israel, Katz, dalam sebuah pernyataan.

Pakar Hukum Humaniter Internasional Universitas Airlangga, Enny Narwati, mengatakan upaya gencatan senjata bisa menjadi salah satu cara jitu untuk meredakan ketegangan krisis di Timur Tengah. "Ceasefire dapat menjadi solusi sembari berupaya menyelesaikan sengketa pertama antara Israel-Palestina, walaupun hal ini tidak bersifat permanen. Jika gencatan senjata disepakati maka harus ada pihak yang mengawasi dan mengawal pelaksanaannya. Mungkin bisa dibentuk UN Peacekeeping," ujarnya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top