Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proyek Reklamasi l Anies Mengaku Tetap Konsisten Menghentikan Reklamasi

Sejumlah Bangunan dan Kafe Telah Siap Beraktivitas

Foto : koran jakarta/john abimanyu

Pulau Reklamasi I Warga melintasi jembatan penghubung antara pulau Maju dan kawasan Pantai Indah Kapuk, Minggu (16/6). Sejumlah bangunan di Pulau Maju berupa perumahan dan kafe telah dioperasikan karena telah diterbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) nya setelah sebelumnya sem pat disegel

A   A   A   Pengaturan Font

IMB diperuntukkan bagi 932 bangunan yang terdiri dari 409 rumah tinggal dan 212 rumah kantor (rukan). Selain itu ada 311 rukan yang belum selesai dibangun.

JAKARTA - Sejulah aktivitas pembangunan di Proyek Reklamasi Teluk Jakarta telah kembali berlangsung. Sejumlah bangunan dan kafe mewah nampak mulai beraktivitas di akses masuk Pulau D.

Menurut pantauan Koran Jakarta, tidak ada lagi spanduk-spanduk penutupan atau segel yang sebelumnya sempat dipasang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Perumahan elite yang ada di sekitar kawasan itu pun terlihat siap ditempati oleh masyarakat yang berminat untuk tinggal di sana.

Ditambah papan iklan mulai bertebaran menawarkan perumahan elite yang harganya mencapai miliaran rupiah. Namun, untuk melihat lebih jauh ke dalam dalam Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, Koran Jakarta tidak diperbolehkan karena seluruh areal kompleks dikawal oleh petugas keamanan yang menjaga lokasi itu.

"Maaf Mas, mau ke mana, apakah ada memiliki akses atau belum? Kami hanya memperbolehkan bagi mereka yang memiliki kartu akses untuk masuk ke dalam kompleks," kata salah seorang petugas sekuriti yang tidak mau disebutkan namanya kepada Koran Jakarta, Minggu (16/6).

Hampir setiap jalan akses menuju kompleks tersebut ditutup dengan pembatas yang dijaga oleh satu orang petugas keamanan. Selain pengelola, tidak sembarang orang yang dapat melintasi lebih jauh ke dalam.

Sementara itu, masyarakat yang melintas daerah tersebut hanya dapat bersuafoto saat berada di jembatan dengan latar belakang pembangunan proyek reklamasi.

Pemandangan dari jauhan terlihat, alat-alat berat seperti truk pengangkut pasir, crane, dan alat berat lainnya tengah beraktivitas mengerjakan pembangunan proyek reklamasi tersebut. Sebagian pemilik kafe pun tengah bersiap untuk mulai berjualan disana.

Para pekerja bangunan pun nampak beristirahat melepas lelah saat jam makan siang. Ujang salah satu petugas bangunan yang ditemui Koran Jakarta mengaku dirinya sudah lima bulan bekerja mengerjakan proyek reklamasi ini.

Pembangunan Berlanjut

"Sudah sekitar lima bulan mas saya mengerjakan proyek reklamasi. Kebetulan mengerjakan bangunan rumah dan ruko-ruko di sini Mas," ujar Ujang.

Ujang menuturkan proses pembangunan ini sempat berhenti dan kemudian dilanjutkan kembali.

Seperti diketahui, Reklamasi di Teluk Jakarta kembali menjadi perbincangan usai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk sejumlah bangunan di Pulau C dan D yang sekarang bernama Pulau Kita dan Maju.

IMB tersebut diperuntukkan bagi 932 bangunan yang terdiri dari 409 rumah tinggal dan 212 rumah kantor (rukan). Selain itu ada 311 rukan dan rumah tinggal lainnya yang belum selesai dibangun.

Di kesempatan berbeda, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tetap konsisten menghentikan reklamasi Teluk Jakarta.

"Semua kebijakan yang kita buat sesuai dengan janji kami, yaitu menghentikan reklamasi," kata Anies.

Ia juga mengklaim bahwa lahan Reklamasi Teluk Jakarta dimanfaatkan bagi kepentingan publik. Misalnya saat ini sedang dibangun jalur joging, jalur untuk sepeda, lapangan untuk kegiatan olah raga dan termasuk akan dibangun pelabuhan.

"Dan untuk lahan yang sudah terlanjur jadi dimanfaatkan untuk kepentingan publik. Itulah janji kami, dan kami konsisten memegang dan melaksanakan janji itu," tuturnya. jon/P-6

Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top