Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejarah Tercipta di Cabor Atletik dan Senam

Foto : Jewel SAMAD/AFP

meraih medali emas Olimpiade I Julien Alfred dari Saint Lucia ber­selebrasi saat meraih medali emas Olim­piade setelah memenangkan final nomor 100m putri Olimpiade Paris 2024 di Stade de France, Saint-Denis, Paris, Minggu (4/8) dini hari WIB. Alfred melaju de­ngan luar bia­sa untuk mengejutkan favorit pe­menang Sha’Carri Ric­hardson de­ngan catatan waktu 10,72 detik.

A   A   A   Pengaturan Font

Lebih banyak sejarah tercipta di kolam renang ketika perenang legendaris AS Katie Ledecky meraih medali emas gaya bebas 800 m keempat berturut-turut.

PARIS - Julien Alfred asal negara St Lucia menorehkan sejarah usai berhasil meraih medali emas Olimpiade nomor paling bergengsi lari 100 m putri, Minggu (4/8) dini hari WIB. Raihan itu menjadi medali pertama yang diraih oleh atlet dari negara di pulau Karibia tersebut.

Alfred menorehkan prestasi tersebut hanya beberapa jam setelah legenda senam dunia sal AS Simone Biles juga mencatat sejarah. Dengan banyak pencapaian prestasi pekan pertama Olimpiade Paris 2024, perselisihan tentang kelayakan gender di cabor tinju terus berlanjut. Petinju Aljazair yang menjadi sorotan memenangkan medali.

Alfred melaju dengan luar biasa untuk mengejutkan favorit pemenang Sha'Carri Richardson dengan catatan waktu 10,72 detik di depan kerumunan penonton yang riuh di Stade de France. Pelari berusia 23 tahun tersebut menangis setelah meraih kemenangan sensasional itu. Dia belum pernah finis di podium kejuaraan outdoor utama. "Rasanya luar biasa. Ini masih belum terasa nyata," ujar Alfred.

Ada juga kekecewaan bagi dua kali peraih medali emas lari 100 m putri Shelly-Ann Fraser-Pryce asal Jamaika, yang mundur tepat sebelum semifinal, karena cedera. Richardson berusaha untuk menebus kegagalan tiga tahun lalu setelah tes positif ganja usai kemenangannya di uji coba AS menghancurkan impiannya di Olimpiade Tokyo. Tapi dia gagal menebus kegagalan tersebut.

Legenda senam AS Simone Biles meraih emas ketiganya di Paris. Biles yang berusia 27 tahun mendarat dari lompatan yang begitu sulit. Tidak ada atlet lain yang mencoba melakukannya. "Saya benar-benar menyelesaikan yang satu itu," ujar Biles. Dia mengakui tergoda meraih emas lebih banyak di Olimpiade Los Angeles, empat tahun mendatang, meski tidak muda lagi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top