Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejarah 18 Januari: Kecelakaan Kereta Terparah di Australia, 83 Jiwa Melayang

Foto : ABC

kecelakaan kereta api Granville pada 18 Januari 1977.

A   A   A   Pengaturan Font

Hari ini, Rabu (18/1) menandai 46 tahun berlalu sejak kecelakaan kereta api Granville, bencana kereta api terburuk di Australia yang merenggut 83 nyawa dan melukai 213 lainnya pada 18 Januari 1977.

Melaju dengan kecepatan 78 km/jam, dengan menderek delapan gerbong berkapasitas penuh pada perjalanan paginya dari Mount Victoria, di Blue Mountains menuju Sydney, lokomotif dilaporkan tergelincir saat memasuki belokan kiri dekat Granville, pada pukul 8.10 pagi waktu setempat.

Akibatnya, lokomotif menghantam penyangga jembatan Bold Street di atas rel. Lokomotif yang miring ke samping juga menyeret dua gerbong pertama keluar dari rel. BBC International mencatat delapan orang tewas di gerbong pertama, yang hancur saat menabrak tiang penyangga listrik. Sementara semua orang selamat di gerbong kedua.

Nahas, terdapat empat buah mobil di atas jembatan yang sempat terhuyung-huyung selama beberapa detik sebelum menghujani gerbong tiga dan empat dengan beton dan baja seberat 470 ton.

Terhantam, atap gerbong berbingkai kayu seketika remuk dengan beberapa area gerbong bahkan hancur hingga rata. Dari 77 penumpang di gerbong tiga, 44 di antaranya tewas. Semenrara 31dari 64 penumpang, tewas di gerbong empat.

Proses Evakuasi

Tak butuh waktu lama bagi para petugas penyelamatan yang terdiri dari polisi, petugas pemadam kebakaran, kru ambulans, dokter, perawat, insinyur, dan pekerja kereta api berkumpul di lokasi kecelakaan.

Namun, upaya penyelamatan diwarnai dengan kerumunan warga yang tumpah ruah ke rel. BBC International melaporkan beberapa di antara mereka bahkan menyamar sebagai pekerja penyelamat dan naik ke reruntuhan jembatan yang tidak stabil hanya untuk menyaksikan malapetaka itu, tanpa sadar bahwa hal itu mempertaruhkan nyawa penumpang yang terperangkap dan penyelamat di bawah mereka.

Seorang petugas bahkan terluka di bagian punggung akibat pergeseran reruntuhan ketika tengah mencoba mengamputasi lengan seorang wanita yang meninggal untuk membantu penyelamat tetapi.

Orang terakhir yang masih hidup dibebaskan sekitar pukul 18:15 tetapi meninggal di rumah sakit. Setidaknya, butuh waktu selama 31 jam bagi petugas untuk mengevakuasi semua jenazah.

Investigasi dan Kejanggalan

Pasca-insiden itu, sebuah penyelidikan digelar untuk mengungkap penyebab kecelakaan yang dipimpin oleh hakim ketua Pengadilan Distrik New South Wales (NSW) James Staunton.

Dimulai pada Februari 1977, hasil penyelidikan mengungkap bahwa kecelakaan tragis itu disebabkan karena jalur rel kereta di wilayah itu dilaporkan berada dalam "kondisi sangat tidak memuaskan".

Staunton menyebut jalur itu telah melebar lebih luas dari ukuran standar. Hal inilah yang menyebabkan roda kiri depan lokomotif jatuh ke dalam lintasan dan membuatnya melaju ke penyangga jembatan. Menurut Staunton, cacat seharusnya diidentifikasi dan diperbaiki.

Permintaan Maaf

Butuh 40 tahun bagi para korban bencana kereta api terparah di Australia itu untuk menerima permintaan maaf resmi di Gedung Parlemen New South Wales. Perdana Menteri Gladys Berejiklian pada 2017, menyampaikan "permintaan maaf yang dalam dan tulus" kepada para korban dan anggota keluarga yang selamat dari bencana tersebut.

"Ada hari-hari tragis dalam sejarah yang memiliki dampak abadi pada ingatan kolektif kita," katanya. Kami sangat jarang melihat mereka [bencana] datang tetapi cara kami memilih untuk menanggapi mereka memiliki efek yang mendalam dan bertahan lama bagi para korban yang memiliki orang yang dicintai dan masyarakat secara lebih luas. 18 Januari 1977 adalah hari yang demikian," ujar Berejiklian seperti dikutip dari ABC.

Perdana Menteri berterima kasih kepada semua warga Sydney, pekerja layanan darurat, staf kereta api, dan sukarelawan yang membantu setelah kecelakaan itu.

"Mereka semua melakukan layanan mereka dengan bangga dalam situasi yang sangat sulit. Saya ingin mengambil kesempatan ini, 40 tahun [sejak] hari yang menyedihkan dan mengerikan itu, untuk mengakui dan meminta maaf atas nama Pemerintah Negara Bagian kepada semua orang yang masih menderita hari ini sebagai konsekuensi dari apa yang terjadi hari itu. Sayangnya dukungan yang seharusnya diterima oleh banyak responden pertama pada saat itu, tidak mereka terima, dan kami sangat menyesal tentang hal itu," sambungnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top