Segera Selesaikan Transformasi Ketenagakerjaan

JAKARTA - Praktisi manajemen sumber daya manusia (SDM) diingatkan agar memberi perhatian khusus terhadap masalah transformasi industri, transformasi pekerjaan, dan transformasi kemampuan. Tiga transformasi di bidang ketenagakerjaan ini diyakini akan mempengaruhi seluruh pola hubungan di dalam bisnis/perusahaan di Indonesia.

"Ini merupakan tantangan harus dilalui dan selesaikan. Saya meyakini praktisi sumber daya manusia termasuk orang-orang penting, harus terlibat dalam transformasi," kata Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, saat menjadi keynote speaker "Conference Chief of Human Resources Officer (CHRO)" yang digelar Perhimpunan Sumber Daya Manusia Indonesia, di Jakarta, Selasa (6/11).

Hanif mengatakan di era digitalisasi atau otomatisasi sekarang ini pola-pola hubungan kerja akan berubah, kepemilikan (perusahaan) akan berubah, dan cara pengembangan karir juga akan berbeda dengan masa lalu. Ia mencontohkan industri baru berbasis e-commerce seperti gojek, grab dan lainnya, hubungan kerjanya sulit untuk diverifikasi. ILO bahkan menyebutnya sebagai bentuk baru dari tenaga kerja.

"Jadi, mereka menyebut sebagai partner, mitra, tapi juga rasa-rasa pekerja. Mitra rasa pekerja. Pekerja rasa mitra, jadi gak jelas dan perlu pembahasan lebih lanjut," katanya. ang/E-3