Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Ketahanan Pangan - Kementan dan Pemkab Kirim Pompa Air

Segera Pulihkan 6.000 Hektare Padi Kebanjiran

Foto : ANTARA/Fakhri Hermansyah

Foto udara banjir di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (25/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Masalah banjir pertanian ini perlu segera teratasi karena Kabupaten Bekasi adalah penyangga pangan Jakarta dan sekitarnya.

BEKASI - Banjir kali ini cukup menghantam para petani Bekasi karena tidak kurang dari 6.000 hektare sawah terendam akibat hujan intensitas tinggi ditambah luapan air sungai. "Ini berdasarkan pembacaan citra satelit," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di Bekasi, Kamis (2/3).

SyahrulYasin Limpo sempat meninjau sawah terdampak banjir di Desa Sukabakti Kecamatan Tambelang.
Dia juga menyebutkan sedikitnya ada 700 hektare sawah turut tergenang banjir di Kecamatan Tambelang. "Saat ini kami langsung berembuk bersama pemerintah daerah untuk langkah selanjutnya untuk mengatasi kasus ini," ucapnya.

Berdasarhasil koordinasi di lapangan, Syahrul bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi akan mengambil tiga langkah penanganan. Pertama, mendata dan mengklasifikasikan kondisi sawah yang tergenang.
Dia menyebutkan bahwa pendataan dan klasifikasi dampak banjir ini berkaitan dengan bantuan skala prioritas kepada para petani terdampak terparah.

Perlu ada klasifikasi daerah terdampak terparah, sedang, dan masih bisa diselamatkan. Semua daerah terparah yang tidak bisa diselamatkan, dia berjanji dengan pemerintah daerah akan menyiapkan bibit dan supporting system lain. Langkah penanganan kedua dengan memberikan bantuan pompa air kepada para petani yang lahannya tergenang.

Syahrul menjanjikan bakal menurunkan pompa dengan jumlah maksimal yang dimiliki Kementerian Pertanian. Pompa akan dikendalikan bupati. Beberapa pompa air juga dibantu dari pemerintah daerah. Penanganan ketiga, memberikan pendampingan kepada petani sampai bisa memulai menanam kembali, agar petani tak merugi.

Dia minta laporan tiap tiga hari. Menurutnya, padi yang kebanjiran dalam tiga hari masih bisa bertahan. Asalkan langsung dikeringkan. "Bahkan ada padi yang bertahan sampai lima hari," tandasnya. "Upaya Ini akan diikuti dirjen terkait dari tanaman pangan. Semua dirjen Kementan akan menyatu bersama pemerintah daerah mengatasi masalah petani tersebut," ujar Syahrul.

Mentan minta jajarannya juga untuk mempercepat pemulihan lahan sawah terdampak banjir tersebut. Dia memberi contoh, sesluruh tanaman padi segera diberi perawatan intensif. Di antaranya dengan memberi pupuk. Namun apabila padi sudah tak bisa diselamatkan, segera ditanam lagi.

Dia mengingatkan, masalah banjir pertanian ini perlu segera teratasi karena Kabupaten Bekasi adalah penyangga pangan Jakarta dan sekitarnya. "Bekasi merupakan lumbung pangan dengan wilayah subur yang berpotensi besar menguatkan ketahanan pangan nasional. Maka, banjir ini diharap segera lewat dan Bekasi cepat pulih," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top