Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perusakan Lingkungan

Seekor Paus Kembali Mati akibat Sampah Plastik

Foto : istimewa

Bangkai Paus l Bangkai seekor paus sperma terdampar di tepi pantai Cala Romantica dekat Porto Cervo, Sardinia, Italia, pada akhir pekan lalu. Hewan mamalia laut ini diduga mati akibat sampah plastik.

A   A   A   Pengaturan Font

SARDINIA - Bangkai seekor paus sperma yang tengah hamil, dilaporkan kantor berita CNN telah terdampar di Sardinia, Italia, pekan lalu. Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan sebuah LSM Kehidupan Laut Italia disebutkan bahwa di bagian perut dari paus yang mati itu terdapat 22 kilogram sampah platik dan sebuah janin yang telah mati.

"Dari perut mamalia yang tersapu ke tepi pantai itu didapati sampah kantong plastik, piring plastik, jala ikan, terpal, tali pancing, tabung plastik, kemasan detergen cair yang masih bisa diidentifikasi mereknya, dan beragam objek lainnya yang tak bisa diidentifikasi," demikian pernyataan Luca Bittau, presiden dari LSM SeaMe.

Ditambahkan oleh Bittau bahwa paus itu kelaparan akibat menelan plastik sehinggal kehamilannya hampir mengalami aborsi sebelum terdampar. "Janinnya sudah hampir sempurna terbentuk," kata Bittau.

Paus yang mati memiliki panjang 8 meter dan mamalia itu terdampar di tepi pantai destinasi turis terkemuka di Sardinia yaitu tepi pantai pribadi Cala Romantica dekat Porto Cervo. Bittau menjelaskan penyebab pasti kematian paus itu bisa terungkap setelah penelitian histologi dan toksikologi yang dilakukan dokter hewan di Sassari dan Universitas Padua, Italia utara.

Menteri Lingkungan Hidup Italia, Sergio Costa, menyatakan amat menyesalkan kematian paus itu jika benar mati akibat sampah plastik.

"Masih banyak warga bertanya-tanya apakah (kematian paus akibat sampah plastik) benar-benar masalah yang penting. Bagi saya itu penting dan merupakan prioritas," kata Costa.

"Kita telah 'dimanjakan' oleh objek-objek yang melenakan dan amat remeh dalam beberapa tahun belakangan ini, dan kini kita bisa merasakan akibat-akibatnya. Namun hewanlah yang paling merana akibat semua ini," imbuh dia.

Dalam pernyataannya, Costa juga menyambut aturan larangan Parlemen Eropa bagi pemakaian beragam plastik sekali pakai seperti sedotan, korek kuping, dan peralatan makan yang terbuat dari bahan plastik pada 2021. "Italia akan jadi negara pertama yang menerapkan larangan itu. Perang terhadap plastik sekali pakai telah dimulai dan kami tak akan berhenti sampai sana saja," janji Costa.

Kematian Sebelumnya

Bulan lalu seekor paus muda juga ditemukan mati di Filipina. Di perut paus itu ditemukan 40 kilogram kantong plastik.

Seekor paus sperma juga ditemukan mati di Indonesia pada November lalu dengan hampir 6 kilogram plasti di perutnya. Pada awal 2018, seekor paus pilot juga mati setelah selama 5 hari diupayakan diselamatkan dan dalam perutnya terdapat hampir 8 kilogram plastik.

Berdasarkan studi World Wide Fund for Nature (WWF) yang dirilis pada 2018, lebih dari 95 persen sampah yang mengambang di Lautan Mediterania dan terdampar di pantai-pantai sekitarnya adalah plastik. CNN/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top