Sebanyak 56 Persen Listrik Tiongkok Bersumber dari Energi Terbarukan
Transisi Energi
Foto: istimewaJakarta - Kapasitas energi terbarukan di Tiongkok pada 2024 menyumbang 86 persen dari total kapasitas listrik baru yang dipasang, sementara kapasitas terpasang energi terbarukan secara kumulatif mencapai rekor tertinggi, yakni 56 persen dari total kapasitas terpasang nasional, menurut data terbaru yang dirilis oleh Badan Energi Nasional Tiongkok (National Energy Administration/NEA).
Seperti dikutip dari Antara pada Rabu (29/1), data NEA menunjukkan bahwa sektor energi terbarukan Tiongkok menambah kapasitas terpasang baru sebesar 373 juta kiloWatt pada 2024, menandai peningkatan tahunan (year on year/yoy) sebesar 23 persen.
Tenaga air dan tenaga bayu masing-masing menyumbang 13,78 juta kiloWatt dan 79,82 juta kiloWatt, sementara tenaga surya dan tenaga biomassa masing-masing meningkat 278 juta kiloWatt dan 1,85 juta kilowatt.
Hingga akhir 2024, kapasitas terpasang energi terbarukan kumulatif di Tiongkok mencapai 1,889 miliar kiloWatt, meningkat 25 persen dari tahun sebelumnya. Kapasitas terpasang tercatat di angka 436 juta kiloWatt untuk tenaga air, 521 juta kiloWatt untuk tenaga bayu, 887 juta kiloWatt untuk tenaga surya, dan 46 juta kiloWatt untuk tenaga biomassa.
Tahun lalu merupakan tahun kedua kapasitas terpasang kumulatif produksi listrik energi terbarukan di Tiongkok melampaui 50 persen dari total kapasitas terpasang negara tersebut. Hingga akhir 2023, kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan di Tiongkok telah melampaui separuh dari total kapasitas terpasang untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Sementara itu, produksi energi terbarukan Tiongkok juga mencapai 3,46 triliun kiloWatt-jam pada 2024, dengan kenaikan (yoy) sebesar 19 persen, mencakup sekitar 35 persen dari total listrik yang dihasilkan.
Total produksi listrik gabungan dari tenaga bayu dan surya mencapai 1,83 triliun kiloWatt-jam pada 2024, meningkat 27 persen dari 2023. Angka tersebut kurang lebih setara dengan konsumsi listrik industri tersier pada 2024, dan melampaui konsumsi listrik rumah tangga, yang mencapai 1,49 triliun kiloWatt-jam.
Di saat Tiongkok berupaya keras mencapai target karbon gandanya, negara tersebut gencar mengembangkan ekonomi ramah lingkungan, dengan energi terbarukan sebagai salah satu penggeraknya.
Berita Trending
- 1 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 4 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam