Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Sebanyak 3.887 Pelaku Logistik Telah Tersertifikasi BNSP 

Foto : Istimewa

Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), mengungkapkan hingga saat ini terdapat sebanyak 3.887 pelaku jasa transportasi dan logistik Indonesia yang direkomendasikan kompeten dan telah mendapat sertifikat kompetensi dari badan nasional sertifikasi profesi (BNSP) RI.

"Sejak dicanangkan pada tahun 2015 tentang sertifikasi kompetensi terutama di sektor transportasi dan logistik, ALFI/ILFA sangat mendukung langkah tersebut," kata Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi di Jakarta, Senin (10/10)

Ia juga mengatakan program ini sangat penting mengingat pelayanan jasa logistik sangat dipengaruhi oleh kapasitas dan kompetensi para SDM di industri ini. Sebagai perusahaan jasa, imbuhnya, para penyedia jasa logistik harus bisa memberikan layanan yang cepat, tepat, akurat, modern, terintegrasi dan kualitas layanan yang efektif dan efisien.

"Hal ini tidak hanya bisa didukung oleh pengetahuan para SDM yang bekerja di dalamnya, tetapi juga terkait keahlian (skill) dan sikap (attitude) di dalam melayani pelanggan," kata Yukki.

Ia menambahka bahwa pihaknya mengambil langkah cepat bekerjasa dengan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) Republik Indonesia mendidik para asesor di sektor transportasi dan logistik. Bersama dengan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki), ALFI/ILFA bersama-sama mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi bernama LSP Logistik Insan Prima dengan didukung asesor yang lulus dan mendapat sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI.

"Proses uji kompetensi terus dilakukan sejak tahun 2015 sampai saat ini dengan menghasilkan sertifikasi sebanyak 3,887 pelaku jasa transportasi dan logistik yang direkomendasikan kompeten dan mendapat sertifikat kompetensi dari BNSP RI," ujar Yukki.

Dipaparkannya, bahwa kompetensi yang diujikan termasuk skema warehouse operator, warehouse supervisor, logistik administrative officer, freight forwarder dan supply chain manager. Selain staff dan pelaku operasional lapangan di gudang serta jabatan manajerial seperti tersebut, dilakukan juga uji kompetensi terhadap pengemudi angkutan barang yang terdiri dari pemgemudi angkutan peti kemas dan pengemudi angkutan angkutan barang berbahaya.

"Adapun jumlah pengemudi yang dilakukan uji kompetensi baru sebanyak 444 orang dinyatakan kompeten. Uji kompetensi ini sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan pengangkutan barang dan keselamatan angkutan di jalan," kata Yukki.

Oleh karena itu, tambahnya, dorongan Pemerintah untuk memastikan dilakukannya pembekalan berupa pelatihan dan uji kompetensi bagi para pengemudi, sangat diperlukan.

"Sebab, pelatihan dan uji kompetensi sektor transportasi dan logistik akan memberikan support yang besar di dalam.menciptakan operasi logistik yang handal dan berkualitas demi logistik yang baik dan maju di Indonesia," jelas Yukki.

Sementara itu, Direktur Eksekutif AFFA (ASEAN Federation of Forwarders Association, Suprapto Suwaji mengatakan, sertifikasi kompetensi juga sangat diperlukan untuk mengakomodasi kualitas standard pelayanan sektor transportasi dan logistik di tingkat ASEAN guna menyambut inisiatif kemudahan transportasi dan logistik di kawasan termasuk AFAMT (sektor Multimoda) dan ACTS (kemudahan lalu lintas barang transit antar negara ASEAN ).

"Dengan dilakukan sertifikasi kompetensi sektor transportasi dan logistik, kualitas pelayanan perusahaan penyedia jasa logistik akan menjadi meningkat demi mencapai kelancaran arus barang dan kepuasan pelanggan. Peluang kerja juga terbuka tidak hanya di Indonesia tetapi juga di perusahaan penyedia jasa logistik di kawasan ASEAN," katanya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top