Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kesehatan Warga

Sebanyak 3.356 Bocah Batam Alami Kekerdilan

Foto : ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc

Ilustrasi pencegahan stunting.

A   A   A   Pengaturan Font

BATAM - Berdasarkan catatan Pemerintah Kota Batam, Kepulaan Riau, sebanyak 3.356 dari 55.720 anak usia di bawah lima tahun mengalami stunting atau kekerdilan. "Jumlah ini sekitar enam persen dari total balita," kata Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Jumat (22/10).

Pemkot Batam bertekad terus menurunkan stunting demi mencapai target pemerintah pusat. Sejauh ini pemerintah berusaha menekan angka kerdil tidak lebih dari 14 persen pada tahun 2024. Hal itu tertuang dalam Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Untuk menekan kerdil, Batam telah membentuk kader pendamping keluarga sebanyak 544 tim. Satu tim terdiri dari 3 orang. "Jadi, total ada 1.632 kader pendamping keluarga," tambah Amsakar Achmad.

Tim pendamping keluarga, kata dia, bertugas mendampingi keluarga yang menghadapi persoalan stunting, calon pengantin, dan ibu hamil atau yang akan melahirkan. Penanganan stunting anak, dimulai sejak pasangan berencana menikah, proses reproduksi, persalinan, kelahiran dan balita. Pada tahapan itu, nutrisi dan gizi calon ibu, hingga melahirkan harus terus dijaga.

Selain tim pendamping keluarga, Pemkot Batam juga mengerahkan 3.640 kader Posyandu untuk bergerak bersama mencegah kekerdilan. Penanganan bisa dilakukan di 501 Posyandu dan 21 Puskesmas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top