Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

SBY Peringatkan Pecahnya Perang Tiongkok -Taiwan akan Picu Depresi Besar

Foto : Antara

Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

A   A   A   Pengaturan Font

Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuturkan resesi ekonomi global yang diprediksi Bank Dunia dan Dana Moneter Indonesia (IMF) akan semakin runyam apabila ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan berubah menjadi konflik militer terbuka yang berbahaya bagi Asia.

"Situasi dunia akan makin runyam jika geopolitik di Asia Timur yg sudah panas akhirnya menjadi konflik militer terbuka Tiongkok vs Taiwan & pendukungnya (termasuk AS). Ingat, Perang Dunia II dulu, mandala besarnya ada di Eropa & Asia. Haruskah kita biarkan terjadi lagi," ujar SBY melalui Twitter-nya.

Pasalnya, pendiri Partai Demokrat itu menilai kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, mengingat invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada akhir Februari itu telah memukul perekonomian dunia. Apabila tak kunjung selesai, SBY menilai bukan tidak mungkin perang antara dua negara bekas Uni Soviet itu akan memicu perang dunia.

"Resesi ekonomi global pasti makin memukul kehidupan semua bangsa, yang saat ini sudah dalam keadaan susah. Jika perang di Ukraina makin "liar" & tidak terkendali, terjadinya perang dunia disertai penggunaan senjata nuklir bisa menjadi kenyataan," ujar SBY memperingatkan.

Apabila itu terjadi, SBY pun memprediksi akan mengarah pada terjadinya depresi besar di mana tingkat ekonomi di seluruh dunia menurun secara dramatis.

"Kita tahu dampak buruk jika krisis ekonomi global terjadi disertai "cost of living crisis", & perang besar terjadi di Eropa yg libatkan Barat (AS & sekutunya) melawan Rusia & sekutunya. Tentunya kita tdk ingin mengalami lagi Great Depression sebelum Perang Dunia II dulu," tambah SBY.

Atas potensi krisis yang lebih besar, SBY mengakhiri utas di Twitter-nya dengan meminta pemimpin dunia termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggunakan forum G20 untuk berunding mencari jalan keluar baik dari krisis ekonomi maupun ketegangan geopolitik.

"Wahai para pemimpin dunia, tmsk PBB, bertindaklah scr nyata (do something concretely) utk selamatkan dunia kita. "Inaction is immoral". Gunakan Forum G-20 di Bali "to save our world, to save our planet". Turunkan ego masing-masing. Negosiasi & perundingan adalah jawaban," pintah SBY.

Sebagai informasi, Taiwan tengah memperkuat pertahanannya atas potensi perang dengan Tiongkok ketika Presiden Xi Jinping bersiap memperpanjang masa jabatannya dan mencoba untuk mencapai apa yang belum pernah dilakukan pendahulunya dengan mengambil alih pulau itu.

Latihan perang Tiongkok di dekat Taiwan pada Agustus lalu telah mendorong ketegangan ke level tertinggi dalam beberapa dasawarsa, sekaligus menyalakan kembali kekhawatiran konflik yang telah membayangi sejak pemerintah Republik Tiongkok yang kalah melarikan diri ke pulau itu pada 1949 setelah kalah perang saudara dari komunis Mao Zedong.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Senin (10/11) bahkan menguraikan langkah-langkah untuk meningkatkan militer termasuk dengan produksi massal rudal presisi dan kapal perang.

"Melalui tindakan kami, kami mengirimkan pesan kepada komunitas internasional bahwa Taiwan akan bertanggung jawab atas pertahanan diri kami sendiri, bahwa kami tidak akan menyerahkan apa pun pada nasib," tambahnya.

Xi sendiri tidak menutupi keinginannya untuk menjadikan Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai bagian dari Republik Rakyat Tiongkok, baik dengan cara damai jika memungkinkan maupun dengan kekuatan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top