Saudi Mediasi Perundingan Gencatan Senjata
Pesawat Bantuan I Seorang pria memandangi sebuah pesawat yang membawa pasokan bantuan dari Kuwait tengah mendarat di Bandara Port Sudan, pada 5 Mei lalu. Saat ini konflik di Sudan telah berlangsung selama 4 pekan.
Para jenderal yang memimpin pihak yang bertikai, saling menyalahkan atas kekerasan itu, tetapi tidak banyak bicara tentang pembicaraan yang diadakan di Jeddah sejak Sabtu (6/5).
"Pembicaraan itu membahas bagaimana gencatan senjata dapat diterapkan dengan benar untuk melayani pihak kemanusiaan," ucap juru bicara militer Sudan, Brigjen Nabil Abdalla.
Sedangkan pihak Riyad dan Washington DC telah mendukung pembicaraan pranegosiasi ini dan mendesak pihak yang bertikai untuk terlibat secara aktif.
Menurut peneliti Sudan di Universitas Gothenburg, Swedia. Aly Verjee, agar perundingan ini bermakna, setiap deklarasi gencatan senjata baru akan membutuhkan proses yang kredibel untuk memantau dan memverifikasi ketidakpatuhan gencatan senjata, dan konsekuensi yang disepakati bersama jika terjadi pelanggaran gencatan senjata.
Sedangkan menurut Andreas Krieg dari King's College London mengatakan bahwa pertempuran Khartoum dengan cepat berkembang menjadi perang gesekan dimana kedua belah pihak memiliki kemampuan dan kapasitas yang sama.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya