Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tewasnya Khashoggi I Para Petinggi Saudi Mengetahui Rencana Pembunuhan

Saudi Kirim Dua Pakar ke Turki untuk Tutupi Pembunuhan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menutup jejak pembunuhan Khashoggi membutuhkan ahli. Karena itu Saudi berusaha sekuat tenaga untuk menghapus jejak tindakan kejam terhadap wartawan yang dikenal sangat kritis terhadap pemerintahnya.

ISTANBUL - Pemerintah Arab Saudi telah mengirim dua pakar ke Istanbul dengan tugas khusus untuk menutupi barang bukti atas pembunuhan terhadap jurnalis kontributor Washington Post bernama Jamal Khashoggi di kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Keterangan itu disampaikan seorang pejabat Turki pada Senin (5/11).

"Kami meyakini dua individu yang datang ke Turki memiliki tugas khusus untuk menutupi barang bukti atas pembunuhan Khashoggi sebelum polisi Turki diperbolehkan untuk melakukan penggeledahan di TKP," kata narasumber pejabat Turki yang enggan disebutkan jati dirinya.

Sudah sebulan lebih, Khashoggi yang merupakan pengkritik pemerintah Arab Saudi, dibunuh saat berada di kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Otoritas Turki hingga saat ini masih belum menemukan jasad dari Khashoggi, 59 tahun, dan diperkirakan jasadnya telah dihancurkan dengan cairan asam.

Tewasnya Khashoggi telah mencoreng nama baik Arab Saudi terutama Putera Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman, karena Khashoggi adalah pengkritik utama dari kebijakan pemimpin de facto Kerajaan Arab Saudi itu.

Narasumber pejabat itu juga mengkonfirmasi pemberitaan yang ditulis harian Sabah yang menulis bahwa pakar kimia bernama Ahmad Abdulaziz al-Janobi dan pakar toksikologi bernama Khaled Yahya al-Zahrani, sebagai bagian dari tim pakar yang dikirimkan oleh Arab Saudi yang tadinya akan membantu investigasi pembunuhan Khashoggi.

Dua pakar ini kabarnya setiap hari keluar-masuk kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul mulai 11 hingga 17 Oktober. Pihak Arab Saudi akhirnya memperbolehkan polisi Turki untuk melakukan penggeledahan pada 15 Oktober.

"Fakta bahwa tim pakar ini didatangkan dari Arab Saudi sembilan hari setelah pembunuhan Khashoggi menandakan bahwa kasus ini diketahui oleh para petinggi Saudi," imbuh narasumber pejabat Turki itu.

Setelah bertubi-tubi muncul tulisan di media massa, Jaksa Agung Turki pada pekan lalu akhirnya menyatakan bahwa Khashoggi tewas dengan cara dicekik setelah is memasuki Konsulat Arab Saudi, dan jasadnya dimutilasi.

Kembalikan Jasad

Pada saat bersamaan, muncul tuntutan dari dua anak Khashoggi yang bernama Salah dan Abdullah yang meminta pada otoritas Arab Saudi agar jasad ayahandanya dipulangkan untuk dikebumikan di Madinah. "Yang saya harapkan, apapun yang terjadi, ayah kami kini sudah tak menderita dan wafat dengan tenang," kata Abdullah Khashoggi.

Sementara itu Salah Khashoggi mengatakan bahwa keluarganya ingin agar jasad ayahnya segera dikebumikan. "Kami hanya ingin ayah kami dikubur di Al Baqi, Madinah, bersama seluruh keluarganya yang telah wafat," ucap Salah. "Saya sudah kemukakan hal ini pada otoritas di Saudi dan berharap semuanya segera terjadi," pungkas dia. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top