Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pencerdasan Warga

Satu Guru Mengajar 5 Anak Putus Sekolah

Foto : ANTARA/M Fikri Setiawan

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan (tengah) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Pemerintah Kabupaten Bogor, segera mewajibkan satu guru mengajar lima warga putus sekolah untuk mengejar target rata-rata lama sekolah (RLS). "Jadi, kalau ada guru yang menjadi tetangga, terus mau ngajar, ikuti saja. Bantu pemerintah daerah agar RLS meningkat, supaya kesejahteraan juga naik," ujar Pelaksana tugas Bupati Bogor, Iwan Setiawan, di Cibinong, Bogor, Senin (13/6).
Program bernama "Mawar Sagu" atau "Lima Warga Satu Guru" ini, kata Iwan, diharapkan dapat dijalankan para tenaga pendidik. Mereka menjaring tetangga atau kerabat yang belum mengenyam pendidikan hingga SMP. "Jadi, satu guru mengajar lima orang. Kemudian diarahkan untuk mengikuti kejar paket kesetaraan. Diharapkan ini bisa mengakselerasi capaian RLS," kata Iwan.
Kini, RLS Kabupaten Bogor 8,31 tahun. Ini masih jauh lebih rendah dengan angka RLS nasional, yakni 8,54 tahun. Angka 8,31 tahun masih jauh dari target Pemkab Bogor 8,61 tahun pada tahun 2023. Selain program Mawar Sagu, Pemkab Bogor juga mencoba strategi lain seperti mengoptimalkan peran lembaga pendidikan dan organisasi profesi pendidik.
Kemudian, Pemkab Bogor juga melibatkan kepala desa untuk mengakselerasi wajib belajar sembilan tahun, demi meningkatkan angka RLS. Iwan memberikan tugas kepada para kepala desa (kades) dan camat untuk melakukan kurasi data penduduk usia sekolah dan umur 25-55 tahun yang belum mencapai wajib belajar sembilan tahun.
Pemkab Bogor akan melakukan penilaian terhadap kecamatan dan desa dengan capaian RLS. Para kepala desa dan camat juga ditugaskan untuk mendorong pesantren yang tidak memiliki pendidikan formal agar bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar membentuk satuan pendidikan.
Hal lain yang diungkap Iwan Setiawan adalah keinginan memacu kinerja tiga dinas krusial untuk pembangunan. Mereka adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH). "Saya tekankan soal penyerapan anggaran karena sudah bulan enam. Jangan sampai terlalu banyak sisa anggaran," ungkapnya.
Iwan minta tiga dinas tersebut tak ragu dalam bekerja dan merealisasikan kegiatan yang sudah diprogramkan dalam APBD Kabupaten Bogor tahun 2022. Tiga dinas ini memiliki berbagai program terbilang strategis dengan anggaran cukup besar. "Apalagi sebagian besar pekerjaan sudah selesai tahap lelangnya. Kini tinggal pekerjaan di lapangan," kata Iwan
Di samping itu, Iwan juga menegaskan kepada para pejabat pembuat komitmen tiap-tiap perangkat daerah agar bekerja lebih cepat, cermat, dan hati-hati. Menurutnya, jika semua dikerjakan berdasarkan pedoman, maka tidak perlu khawatir akan tersangkut masalah hukum. "Saya tekankan mereka harus bekerja secara tim. Jadi, harus terukur karena berkaitan dengan serapan anggaran tahun ini. Jangan asal cepat," ujarnya.
Khusus DPUPR Kabupaten Bogor, kata Iwan, dari rencana pembangunan atau rehabilitasi 161 ruas jalan, sebanyak 140 kegiatan di antaranya sudah selesai dilakukan pelelangan. "Tinggal administrasinya. Kalau lelang lebih cepat, proses akan lebih baik. Tapi perhitungkan juga cuaca saat pekerjaan di lapangannya nanti karena banyak hujan," ungkap Iwan.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top