Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sangat Kesal Ditagih Utang Padahal Saudara Sendiri, Seorang Paman di Tangerang Tega Tusuk Keponakan hingga Tewas

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Seorang paman berinisial JSR (31) telah membunuh keponakannya berinisial SMS (29). Kejadian tersebut terjadi dirumahnya di Bumi Asri Saga, Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang , Banten, pukul 02.00 WIB dini hari, Jumat (25/2).

Kanit Reskrim Polsek Balaraja, Ipda Jarot Sudarsono, menyebutkan, pembunuhan tersebut berawal dari sakit hati pelaku kepada korban.

"Motifnya sakit hati karena pelaku punya utang dengan ibu korban sebesar Rp 10 juta, lalu sering ditagih oleh korban," ujarnya saat dimintai konfirmasi.

Tidak tahan, pelaku yang kesal kemudian menghabisi keponakannya dengan senjata tajam.

"Sudah niat untuk membunuh korban, dia sudah bawa pisau mirip keris dari rumah," katanya.

Pada saat datang dilokasi, JSR langsung mendobrak rumah korban dan mengejar korban yang ada di dalam kamar.

"Pintu rumah korban didobrak, lalu korban dan istri sempat keluar dari kamar mereka. Melihat pelaku yang membawa pisau, korban dan istri langsung bersembunyi ke dalam kamar," jelasnya.

Kemudian, sempat terjadi aksi saling dorong pintu antara korban, istrinya, dan pelaku. Namun, mereka tidak mampu menghalau pelaku sehingga korban dan istrinya pun terjatuh.

"Pelaku langsung menusukkan sajam yang dia bawa ke dada korban bagian kanan dan juga tangan sebelah kiri," kata Jarot.

Dengan begitu, melihat korban yang terkapar, pelaku bergegas pergi dari rumah korban. Istri korban yang ketakutan memanggil para tetangga untuk meminta tolong.

Diketahui, pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan dan akan dikenakan Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia dengan ancaman 20 tahun penjara.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top