Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu

Sang Penggagas "Urban Farming"

Foto : ISTIMEWA

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu

A   A   A   Pengaturan Font

Hevearita Gunaryanti Rahayu resmi menjadi Wali Kota Semarang, sisa masa jabatan 2021-2026, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (30/1). Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita, menjadi Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah Pemerintahan Kota Semarang. Bahkan, momen yang istimewa adalah pelantikan Wali Kota Semarang dihadiri langsung Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Di kalangan partai pengusungnya, PDI Perjuangan, Mbak Ita merupakan politisi yang ulung. Dia sangat piawai dalam melakukan lobi-lobi politik sehingga mampu mengegolkan ide-ide cemerlang yang menjadi gagasannya.

Dalam memimpin, Mbak Ita mampu mewujudkan pembangunan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, baik berupa infrastruktur maupun non-infrastruktur. Wajah Kota Semarang terus dipercantik dengan pembuatan-taman kota, pembenahan saluran air, gorong-gorong, hingga program betonisasi yang membuat Kota Semarang semakin bersih dan rapi.

Selain bidang pembangunan, Mbak Ita merupakan figur pemimpin yang peduli terhadap kondisi ekonomi masyarakatnya. Pada saat menjabat Plt Wali Kota Semarang, dia mengajak warganya untuk menanami lahan kosong dengan tanaman yang bernilai ekonomi, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Wanita yang sempat berkarier di dunia perbankan dan perusahaan migas ini juga pernah menerima penghargaan Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi dan UKM dari Presiden RI Joko Widodo, 12 Juli 2019. Melontarkan gagasan program Urban Farming agar dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah, mulai PAUD, TK, SD, hingga SMP.

Melalui urban farming, masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan ruang terbuka menjadi lahan hijau yang mampu menghasilkan produk pertanian. Bahkan menyebut urban farming dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi krisis pangan secara global yang didengungkan akan terjadi pada 2023 ini.

Dengan segudang pengalaman yang dimilikinya, Mbak Ita siap membawa Kota Semarang Semakin Hebat. Masyarakat Kota Semarang pun berharap Mbak Ita mampu melanjutkan dan menjalankan program pembangunan yang menjadi visi dan misinya sebagai Wali Kota Semarang untuk membuat warga kota semakin sejahtera.

Untuk mengenal lebih jauh tentang sepak terjang Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu tersebut, wartawan Koran Jakarta, Henri Pelupessy, mewawancarainya secara khusus pekan ini. Berikut petikannya.

Mba Ita, selamat atas dilantiknya sebagai Wali Kota Semarang. Momen sangat istimewa karena Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, hadir secara langsung?

Anugerah terindah saya dilantik dengan disaksikan Bu Mega, dan beliau rawuh. Ini tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Ini PR (pekerjaan rumah) besar bagi saya untuk mengelola kota ini menjadi lebih baik dan sejahtera. Ini momen yang luar biasa bagi saya. Dengan dukungan dan semangat gotong royong semua pihak, bisa menyelesaikan tugas yang diemban.

Terima kasih selalu support atas semua bimbingan, saya mengucap syukur dan terima kasih kepada masyarakat karena telah memberikan dukungannya. Semoga dapat melaksanakan amanah dan bersama-sama membawa amanah untuk Semarang semakin hebat.

Ada pesan khusus yang disampaikan Ibu Megawati Soekarnoputri?

Seperti yang disampaikan dari arahan dari Bu Mega usai pelantikan, yakni untuk memperkuat ketahanan pangan dan menyelesaikan masalah stunting agar anak-anak bisa tumbuh menjadi anak yang hebat. Untuk menekan angka kemiskinan dan membuat angka stunting di Kota Semarang, Jawa Tengah, zero atau nol persen. Janji saya terhadap Ibu Megawati adalah membuat stunting di Kota Semarang ini menjadi nol persen.

Program-program apa yang akan menjadi prioritas memimpin Kota Semarang?

Di samping isu kemiskinan dan stunting, juga akan melanjutkan program penanganan rob dan banjir yang kerap terjadi di Kota Semarang. Penanganan kemiskinan juga menjadi perhatian walaupun tingkat kemiskinan tidak terlalu ekstrem, namun tingkat kemiskinan harus ditekan. Karena tingkat kemiskinan di Kota Semarang tahun 2021 menurun, sehingga harus tetap dilakukan penurunan lagi.

Tentang stunting, apakah ada treatment khusus dalam penanganannya?

Khusus untuk stunting, kami telah melakukan berbagai usaha untuk menurunkan stunting. Dengan memasak menu stunting secara serentak di 177 kelurahan. Penurunan inflasi juga akan kita lakukan karena menjadi satu keterikatan dengan penurunan stunting dan kemiskinan.

Bidang infrastruktur juga menjadi salah satu fokus Ibu Wali Kota. Bisa dijelaskan lebih rinci?

Sesuai dengan arahan Presiden RI terkait empat program prioritas pembangunan. Tak hanya itu, infrastruktur di Kota Semarang juga dinilai relatif sudah bagus. Arahan Bapak Presiden, pada 2023 hingga 2024 harus melakukan program upaya pengendalian inflasi, ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan dan stunting. Keempat hal ini saling beririsan dan berkaitan. Karena itu, pihaknya meminta kepada kelurahan dan tokoh masyarakat untuk menjalankan program pemberdayaan masyarakat.

Meski demikian, tak mengesampingkan program infrastruktur. Pada skala kota, selain berfokus pada empat arahan Presiden juga pada infrastruktur pengendali banjir dan investasi. Pada program pengendalian banjir, pada 2023 dan 2024 akan dilakukan di Kali Plumbon, Jembatan Beringin, tol tanggul laut dan sheet pile bersama Kementerian PUPR.

Beberapa waktu terakhir Kota Semarang tampak maju pesat. Strategi apa yang dilakukan untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur maupun non-infrastruktur di Kota Semarang?

Program yang telah dicanangkan hingga tahun 2026 akan tetap berjalan. Kami berkomitmen apa yang sudah menjadi program ke depan tetap berjalan seperti yang sudah direncanakan.

Ada tiga strategi, salah satunya dalam pengembangan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu menekan kebutuhan ekonomi, menumbuhkan peluang ekonomi, dan mendorong pelaku ekonomi, dengan selalu melibatkan pelaku UMKM. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan membentuk 250 Kampung Tematik UMKM. Selain memberdayakan potensi lokal, sentralisasi usaha melalui kampung tematik ini juga dinilai mampu menciptakan destinasi wisata belanja di Kota Semarang.

Dukungan terhadap pelaku UMKM juga ditunjukkan melalui berbagai program seperti mempermudah izin usaha, mendorong digitalisasi UMKM, hingga menggelar pameran dan berbagai bazar sebagai sarana promosi dan pemasaran produk. Agar program-program yang ada dapat berjalan efektif, Pemerintah Kota Semarang menggandeng pihak swasta dengan cara kemitraan, sponsor, hingga implementasi program CSR.

Pemerintah Kota Semarang juga mengambil sikap serius terhadap arahan Presiden Jokowi yang mengimbau masyarakat untuk liburan di dalam negeri saja demi menjaga devisa agar tidak lari ke luar negeri.

Wajah Kota Semarang terus dipercantik dengan pembuatan taman kota, pembenahan saluran air, gorong-gorong, hingga program betonisasi yang membuat Kota Semarang semakin bersih dan rapi.

Dalam memimpin Kota Semarang, Ibu Wali Kota membuat kanal aduan masyarakat melalui "Sapa Mba Ita". Bisa dijelaskan?

Aplikasi Sapa Mbak Ita merupakan layanan publik berbasis online untuk menyampaikan pengaduan, menyampaikan aspirasi dan berkomunikasi langsung dengan Pemerintah Kota Semarang.

Masyarakat bisa langsung akses ke aplikasi itu atau kanal-kanal yang kita luncurkan. Pengaduan, laporan, aspirasi dan lainnya bisa juga disampaikan melalui Sapa Mbak Ita.

Terdapat lima kanal yang diluncurkan oleh Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yakni SMS 1708, Twitter @sapambakita, website : sapambakita.lapor.go.id, WhatsApp 08121500512, dan aplikasi Sapa Mbak Ita yang bisa di-download melalui PlayStore.

Mba Ita dikenal sebagai Wali Kota penggagas urban farming, peduli terhadap kondisi ekonomi masyarakatnya?

Kami mengajak warga untuk menanami lahan kosong dengan tanaman yang bernilai ekonomi, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Hal ini adalah komitmen pada upaya mewujudkan ketahanan pangan.

Saya menggagas program Urban Farming agar dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah, mulai PAUD, TK, SD, hingga SMP. Melalui urban farming, masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan ruang terbuka menjadi lahan hijau yang mampu menghasilkan produk pertanian. Urban farming dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi krisis pangan secara global yang didengungkan akan terjadi pada 2023 ini.

Selain membantu mengatasi krisis pangan, manfaat apa yang bisa diambil dari kegiatan urban farming?

Kegiatan pertanian dapat menjadi sarana pendidikan karakter, seperti melatih kesabaran, rasa ingin tahu, team work, dan menjauhkan anak dari main ponsel. Dalam pertanian, semua butuh waktu, proses dan kesabaran sampai dapat di panen. Karakter inilah yang akan ditumbuhkan dan dilatih kepada anak-anak. Harapannya berawal dari anak-anak, kegiatan bertanam juga akan menular pada orang tua dan lingkungan sekitar.

Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar tidak hanya dipenuhi dengan teori, melainkan diisi praktik yang bisa diimplementasikan di rumah sehingga lebih menyenangkan. Pemkot melalui Dinas Pertanian Kota Semarang juga akan menambahkan anggaran untuk dukungan bibit maupun pelatihan pembibitan. Saya optimistis, bertani akan ikut mencegah krisis pangan yang diproyeksikan terjadi di tahun ini.

Hasilnya nanti tidak hanya dinikmati untuk keluarga, hasil bertani urban farming mulai dari sayuran, beternak ikan, dan sejenisnya akan mengurangi pengeluaran keluarga. Bahkan jika ditekuni, hasilnya akan berlebih, dapat dijual dan menjadi penghasilan tambahan. Presiden sudah mewanti-wanti untuk masalah pangan yang berpotensi terjadinya inflasi serta krisis pangan. Sebagaimana disampaikan Presiden, ada empat bahan pangan pemicu inflasi, yaitu beras, telur, daging, dan tomat.Alhamdulillah dengan bertanam, kita tidak akan panik kalau ada harga cabai atau tomat melambung. Tinggal petik di pekarangan saja bisa dimasak.

Mba Ita menjadi Wali Kota perempuan pertama di Kota Semarang, bagaimana dengan program pemberdayaan perempuan?

Kepala daerah di Jawa Tengah banyak kaum perempuan sehingga membuat Ibu Megawati bangga dan menaruh harapan besar terhadap keberhasilan pembangunan di Jateng. Peran kaum perempuan ditingkatkan dalam pembangunan, salah satunya melalui keberadaan para lurah perempuan di Kota Semarang.

Saat ini, 64 persen lurah dari 177 kelurahan di Kota Semarang dijabat perempuan yang menunjukkan bagaimana peran perempuan dalam pembangunan. Dengan lurah-lurah perempuan ini, saya masih punya amunisi banyak sehingga kebijakan pro perempuan dan anak bisa lebih besar.

Bagaimana pun, pemberdayaan perempuan harus lebih ditingkatkan dan perempuan bisa lebih berdaya. Selain itu, tentunya kalau kita sebagai perempuan pasti lebih memperhatikan terkait yang namanya KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), stunting, pendidikan, dan ketahanan keluarga. Ini yang sangat penting. Ibu Megawati berpesan bahwa kader-kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) diberikan pelatihan kepemimpinan sehingga bisa meneruskan kebijakan pemerintah dalam pembangunan. Namun, ia mengingatkan bahwa perempuan tidak boleh kemudian merendahkan peran laki-laki, melainkan harus tetap menghormati dan memahami peran laki-laki dengan saling bersinergi.


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : henri pelupessy

Komentar

Komentar
()

Top