Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penulis Sejarah Jakarta

"Sang Jendela Jakarta" Telah Berpulang

Foto : ANTARA/RIVAN AWAL LINGGA

SEJARAWAN JAKARTA I Adolf Heuken meninggal dunia pada Kamis malam (25/07) sekitar pukul 20.27 WIB di RS St. Carolus, Jakarta. Bukunya tentang Historical Sites of Jakarta menjadi buku standar untuk mengenali Kota Jakarta yang sering kali dijadikan buah tangan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan duka cita atas meninggalnya sejarawan Jakarta, Adolf Heuken SJ, dengan turut serta melayat jenazah di Kapel Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat petang.

Adolf Heuken SJ dikenal dengan karyanya seri buku sejarah Jakarta. Selain buku Historical Sites of Jakarta, Adolf Heuken juga telah menulis buku Mesjid-mesjid Tua di Jakarta, Menteng "Kota Taman" Pertama di Indonesia, dan Sumber-sumber Asli Sejarah Jakarta Jilid I dan Jilid II.

"Atas nama Pemprov DKI Jakarta, kami menyampaikan turut berbela sungkawa atas berpulangnya Pastor Adolf Heuken SJ. Beliau sepanjang hidupnya lebih lama dicurahkan untuk Indonesia. Dan bagi Jakarta khususnya, beliau telah menjadi jendela bagi dunia untuk mempelajari Jakarta," kata Anies.

Adolf Heuken SJ meninggal dunia pada Kamis malam (25/07) sekitar pukul 20.27 WIB di RS St. Carolus, Jakarta pada usia 90 tahun. Kabar duka ini diumumkan oleh Keuskupan Agung Jakarta tidak lama setelah Adolf Heuken tutup usia.

Bukunya tentang Historical Sites of Jakarta itu buku standar untuk mengenali kota Jakarta yang sering kali dijadikan buah tangan. Kalau turis datang ke Jakarta dan ingin tahu Jakarta, buku itulah yang sering diberikan.

"Dan sebagai jendela, beliau berjasa sekali. Dunia tahu tentang Jakarta, sejarah Jakarta dari beliau. Jadi kami di Jakarta merasa bersyukur salah seorang warganya telah ikut mendorong Jakarta dikenal dunia," ujar Anies.

Anies menyebut sosok Adolf Heuken sebagai salah seorang warga Jakarta yang terus berkontribusi besar bagi Indonesia. Sebagai salah seorang warga keturunan Jerman, Adolf Heuken juga menyusun Kamus Terjemahan Bahasa Indonesia-Jerman dan Jerman-Indonesia.

"Jadi tadi saya sampaikan bahwa usia 90 tahunnya adalah usia 90 tahun yang produktif. Sampai di akhir hayatnya, beliau masih dalam proses penulisan buku juga. Jadi mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi bagi orang banyak bahwa dia tidak pernah mengenal kata tua karena muda-tua, tetap saja menulis, produktif," kata Gubernur.

Jenazah Adolf Heuken disemayamkan di Kapel Kolese Kanisius, Menteng Jakarta Pusat, mulai pukul 08.00 WIB, Jumat, (26/7). Setelah dilaksanakan misa requiem di Kapel Kolese Kanisius, pada Jumat malam, jenazah Adolf Heuken diberangkatkan ke Girisonta. Adapun pemakaman akan dilaksanakan pada Sabtu, 27 Juli 2019, sekitar pukul 10.00 WIB.

Cinta Jakarta

Menurut Gubernur ke-13 DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang turut datang melayat, Mendiang Heuken sangat peduli dengan sejarah Jakarta. Padahal beliau berasal dari Jerman. Bahkan Heuken punya minat yang tinggi terhadap sejarah Jakarta.

"Dia punya minat yang sangat luar biasa dan saya anggap paling terkenal dan paling mengemuka urusan bangunan bersejarah dan sejarah Jakarta," ungkap Foke.

Karena itu, Foke merasa sangat kehilangan pria yang juga menjadi pastor tersebut. Jakarta pastinya kehilangan tokoh yang sangat mencintai Jakarta dan sejarahnya. Dan ia mendoakan Heuken yang dikenal sebagai pribadi yang baik dan mulia dapat beristirahat dengan damai.

"Kehilangan besarlah kita, saya sudah merasakan waktu beliau enggak lagi terlalu aktif. Saya kira sebagai kawan dan sebagai seorang yang sama-sama mencintai kota ini kita doakan mudah-mudahan diterima Tuhan Yang Mahaesa saya kira beliau adalah orang yang mulia yang pantas kita iringi dengan doa kepergiannya," terang Foke. fpu/P-6

Komentar

Komentar
()

Top