Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kasus Parkir Ratna

Sandi Inginkan Mediasi Antara Ratna dan Dishubtrans

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta S Uno menginginkan adanya mediasi antara aktivis Ratna Sarumpaet dan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta terkait penderekan mobil beberapa waktu lalu.

Sandi menegaskan, tindakan Dishubtrans didasari dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014 tentang transportasi. Jika perlakuan petugas kepada Ratna dianggap menyalahi prosedur, kata Sandiaga, sebaiknya hal tersebut dibicarakan antara kedua belah pihak.

"Saya mengimbau kalau bisa ada mediasi dan tercapai, diskursus yang justru memberikan pemahaman, sosialisasi terhadap Peraturan Daerah ini kepada kalangan masyarakat DKI," ungkap Sandi, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (9/4).

Penderekan mobil Ratna terekam sebuah video yang viral di media sosial pekan lalu (3/4/). Ia terlihat naik pitam saat petugas dinas perhubungan menderek mobil Avanza hitam miliknya di depan Taman Hutan Tebet, Jalan Tebet Barat Raya, Jakarta Selatan.

Beberapa hari setelahnya, kejadian itu ramai diperbincangkan oleh masyarakat dan diberitakan di beberapa media massa. Hal itu tak hanya lantaran kemarahan yang dilontarkan Ratna, melainkan juga nama Anies Baswedan yang disebut Ratna akan ia hubungi untuk melaporkan perbuatan petugas Dishub.

Sandi mengakui bahwa peraturan tentang parkir di Jakarta belum tersosialisasi dengan baik kepada seluruh warga Jakarta. Lantaran itu lah, ia menganggap bahwa kesalahpahaman antara Ratna dan petugas Dishub dalam proses penderekan merupakan hal yang wajar dalam proses penertiban.

Ia juga menekankan bahwa tindakan penderekan tak hanya dialami oleh kendaraan Ratna Sarumpaet tapi juga warga lain yang jelas-jelas memarkir kendaraan di bahu jalan. "Karena kalau dilihat dari (sisi) hukum, banyak sekali bias kepada publiknya. Padahal Dishub hanya ingin menjalankan Perda. Jadi sosialisasi yang perlu kita lakukan gencar lagi ke depan, dan pemahaman masyarakat tentang Perda tersebut," imbuhnya.

Terkait dengan usulan tersebut, Sandi, Ratna meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memahami kejadian penderekan mobilnya oleh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Menurut dia, komentar Sandi malah membuat ramai. "Dalam asumsi beliau, menganggap terus-menerus bahwa saya salah. Menurut saya, kalau enggak tahu persoalan, jangan berkomentar, ini justru yang bikin jadi ramai," ujar Ratna

Menurut dia, jika Sandi berniat baik menyelesaikan persoalan, harusnya dia yang memfasilitasi mediasi Ratna dan Dishub, bukan malah menyuruh Ratna mendatangi Dishub karena Ratna bersalah.

"Menurut saya, tugasnya Pak Sandi sebagai wagub memediasi kami, ngundang kami untuk duduk, ini siapa yang salah. Jadi, jangan suruh saya berantem lagi dengan Dishub, dong," ujar Ratna.

Baca Juga :
Perbaikan Drainase

emh/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top