Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Salah Satu Pendiri OceanGate Siapkan Proyek Kirim Manusia ke Venus

Foto : Facebook/G Söhnlein
A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu pendiri OceanGate Expeditions, Guillermo Söhnlein, berencana mengirim 1.000 manusia ke Venus pada tahun 2050. Pernyataannya menjadi sorotan setelah tragedi kapal selam Titan yang meledak saat melakukan ekspedisi menuju bangkai kapal Titanic di lautan.

"Saya pikir ini kurang aspiratif dibandingkan dengan menempatkan satu juta orang di permukaan Mars pada tahun 2050," kata Söhnlein kepada Insider, dikutip dari Hindustan Times, Kamis (3/8).

Söhnlein menunjuk pada penelitian yang menunjukkan bahwa ada sepotong atmosfer Venus sekitar 30 mil dari permukaan di mana manusia secara teoritis dapat bertahan hidup karena suhunya lebih rendah, dan tekanannya tidak terlalu kuat.

"Koloni terapung ini akan berkapasitas 1.000 orang," ucap salah satu pendiri OceanGate ini, meskipun dia tidak menjelaskan bagaimana hal ini akan terjadi.

Lebih lanjut, Söhnlein mengumpulkan perusahaan-perusahaan yang membawanya lebih dekat pada ambisi utamanya untuk mendorong manusia melampaui batas-batas alaminya di Bumi.

"Saya rasa saya telah terdorong untuk membantu menjadikan manusia sebagai spesies multi-planet sejak saya berusia 11 tahun. Saya memiliki mimpi yang berulang untuk menjadi komandan koloni Mars pertama," ucap dia.

Menurut NASA, Venus memiliki atmosfer yang padat dan beracun dengan banyak karbon dioksida. Venus selalu diselimuti awan tebal berwarna kekuningan yang terbuat dari asam sulfat yang memerangkap panas, yang menyebabkan efek rumah kaca.

Meskipun Merkurius lebih dekat ke Matahari, Venus sebenarnya adalah planet terpanas di tata surya kita. Suhu permukaannya bisa mencapai 900 derajat Fahrenheit (475 derajat Celsius), cukup untuk melelehkan timah. Permukaan planet ini memiliki warna berkarat dan dihiasi dengan pegunungan yang padat dan banyak gunung berapi besar.

Söhnlein turut mendirikan OceanGate bersama Stockton Rush sebelum meninggalkan perusahaan tersebut pada tahun 2013. Di bawah perusahaannya, Humans2Venus, Söhnlein berpikir bahwa menjajah Venus adalah usaha yang bisa dilakukan pada 2050.

"Lupakan OceanGate. Lupakan Titan. Lupakan Stockton. Kemanusiaan bisa berada di ambang terobosan besar dan tidak memanfaatkannya karena kita, sebagai spesies, akan ditutup dan didorong kembali ke status quo," tutur dia.

Seperti diketahui, insiden kapal selam Titan dari OceanGate Expeditions mengalami kecelakaan yang menghancurkan, yang menyebabkan kematian kelima penumpang di dalamnya. Orang-orang yang berada di kapal wisata tersebut adalah CEO OceanGate Stockton Rush, 61 tahun, miliarder Inggris Hamish Harding, 58 tahun, ahli Titanic terkenal Paul-Henri Nargeolet, 77 tahun, pebisnis terkemuka Pakistan Shahzada Dawood, 48 tahun, dan putranya yang masih berusia 19 tahun, Sulaiman Dawood.

Kapal selam itu hilang pada 18 Juni 2023. Saat memasuki air, kapal selam itu memiliki sekitar 96 jam oksigen, yang diperkirakan akan habis pada 22 Juni 2023. Kapal permukaan, Polar Prince, kehilangan kontak dengan kapal selam sekitar satu jam dan 45 menit setelah memulai penyelamannya ke lokasi reruntuhan Titanic.

Pada tanggal 22 Juni 2023, Penjaga Pantai AS melaporkan menemukan medan puing yang signifikan di dalam area pencarian yang telah ditentukan. Mereka menemukan bagian-bagian kapal selam yang hilang, termasuk kerangka pendaratan dan penutup belakang dari kapal selam itu. Genvoice/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top