Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sakit Itu Mahal, BPJS Kesehatan Habiskan Biaya Rp125 Miliar untuk Pasien Katastropik di Daerah Ini

Foto : ANTARA/BPJS Kesehatan Cabang Magelang

Duta BPJS Kesehatan Cabang Magelang mengikuti aksi donor darah dalam rangkaian peringatan HUT ke-54 BPJS Kesehatan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Magelang.

A   A   A   Pengaturan Font

MAGELANG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Magelang, Jawa Tengah, selama tahun 2021 membayar Rp125 miliar untuk biaya pengobatan penyakit katastropik, seperti diabetes melitus dan hipertensi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Angka tersebut sekitar 22 persen dari total biaya pelayanan kesehatan lanjutan senilai Rp561,8 miliar," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Magelang Irfan Qadarusman dalam siaran pers di Magelang, Rabu (13/7).

Secara nasional, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp17,915 triliun atau 24,11 persen dari total biaya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan.

Irfan menyebutkan posisi teratas penyakit kronis yang menyedot anggaran terbesar adalah penyakit stroke. Kemudian diabetes militus danlow back painatau nyeri punggung bawah.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif dan preventif.

Ia menyampaikan bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Sampai 1 Juli 2022, tercatat ada 21.309 peserta JKN yang tergabung dalam klub Prolanis Diabetes Militus dan 100.514 peserta Prolanis Hipertensi.

"Berbagai penyakit katastropik bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat," katanya.

Dampak jangka panjangnya bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia.

Selain itu, dalam rangka memperingati HUT ke-54 BPJS Kesehatan pada 15 Juli 2022, BPJS Kesehatan menggelar Pekan Senam Prolanis bagi Peserta JKN Serentak (Pekan Semangat) di 5.400 titik.

BPJS Kesehatan juga menggelar donor darah yang melibatkan partisipasi seluruh pegawai BPJS Kesehatan di penjuru Indonesia.

Menurut Irfan, aksi kemanusiaan ini merupakan wujud kepedulian dan semangat gotong royong Duta BPJS Kesehatan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Sebelum mendonorkan darah, Duta BPJS Kesehatan wajib menjalani skrining kesehatan.

"Tujuannya untuk memastikan Duta BPJS Kesehatan memenuhi kualifikasi sebagai calon pendonor darah," katanya.

Ia berharap donor darah ini dapat menjaga stok ketersediaan kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang. Selain itu, donor darah bermanfaat untuk mencegah risiko terkena penyakit jantung, kolesterol, kanker, menurunkan berat badan, serta bisa mendeteksi penyakit serius.

"Donor darah juga mendorong proses peremajaan sel-sel darah, artinya darah di dalam tubuh akan digantikan oleh darah baru yang lebih baik dan sehat, sehingga tubuh bisa menjadi lebih bugar dan produktif," katanya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top