Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sajiku Targetkan Kurangi Pemakaian Plastik Hingga 9,5%

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA -Brand Sajiku®? dari PT Ajinomoto Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah untuk mengurangi penggunaan plastik dengan mengurangi ketebalan kemasan, namun tetap menjaga kualitas isi produk. Dan untuk ini produk bumbu masak tersebut menargetkan akan mengurangi penggunaan plastik hingga 9,5 persen pada tahun 2021 ini.
Brand Manager Sajiku®?,Endang Pamularsih mengatakan dukungan pihaknya tersebut diwujudkan melalui pengurangan penggunaan plastik pada setiap kemasan produk Sajiku bumbu praktis siap pakai, termasuk varian terbaru Sajiku®? Bumbu Tahu & Tempe Goreng. Bahkan pihaknyamengurangi ketebalan plastik yang digunakan untuk kemasan Sajiku®? yang awalnya 2,34 gram plastik per bungkus menjadi 2,12 gram plastik per bungkus.
"Dengan begitu, Sajiku®? telah mengurangi sebanyak 9,5% persen plastik di setiap kemasan tersebut. Ketebalan plastik menjadi penting karena dengan menggunakan plastik yang lebih tipis, maka kami telah mengurangi konsumsi plastik di pabrik. Dan kegiatan pengurangan penggunaan plastik ini dilakukan sejak Desember 2020, dan akan terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya," kataEndang dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, Endang dan Tim Sajiku®? telah melakukan penelitian tentang produk lain untuk mengurangi komposisi penggunaan plastik. Saat ini sedang dalam proses dan membutuhkan penelitian lebih lanjut, tetapi pihaknya akan terus melakukan aktivitas ini untuk memperbaiki masalah lingkungan.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),Novrizal Tahar,mendrong peran aktif produsen dalam upaya mengurangi sampah melalui Peraturan Menteri Nomor 75 Tahun 2019 tentang peta jalan pengurangan sampah oleh produsen. Dan untuk itu, pihaknyajuga mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Ajinomoto Indonesia.
"Ya, itu sudah benar sesuai roadmap pemerintah. Pendekatan pengelolaan sampah seyogyanya dilakukan melalui pendekatan berbasis 3R dan berbasis masyarakat, pengelolaan sampah secara terpadu dengan melaksanakan pengelolaan sejak dari sumbernya," katanya.
Novrizal juga mengatakan bahwa 3R adalah upaya yang meliputi kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah (recycle). Jika konsepnya itu kan ada R1, R2 dan R3, kalau R1 adalah pembatasan, seperti yang dilakukan Ajinomoto Indonesia adalah pembatasan. Jadi Ajinomoto Indonesia mengurangi pembatasan plastik miliknya, dan berhasil meredesain packagingnya yaitu 9,5 persen.
"Dan Ajinomoto merupakan perusahaan yang sudah intens komunikasi dengan kami, ini juga bisa menjadi stimulan bagi industri makanan dan minuman lainnya," katanya.

Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top