Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sajian Khas Nasi Udang Surabaya

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai kota perdagangan terbesar kedua setelah DKI Jakarta, Surabaya juga dikenal dengan aneka menu kulinernya yang menggoda.

Kota Pahlawan, Surabaya, adalah barometer kuliner Jawa Timur. Beragam sajian masakan khas Jawa Timur dapat dengan mudah dijumpai. Mulai di warung kaki lima, hingga rumah makan kelas atas. Mulai menu tradisional, sampai hasil kreasi baru juru masaknya.

Tak jarang para pebisnis atau wisatawan yang datang ke Surabaya, berusaha menyempatkan diri mencoba berbagai kuliner andalan kota juga dikenal cirikhas lambang Ikan Suro (sura/hiu) dan Buaya ini.

Salah satu rumah makan yang banyak didatangi pengunjung, baik dari luar kota atau masyarakat Surabaya sendiri adalah "Depot Bu Rudy". Tempat makan yang terletak di Jalan Dharmahusada ini banyak menyajikan menu khas Jawa Timur, salah satu yang banyak diburu kulinerista adalah "Nasi Udang Bu Rudy".

"Saking" terkenalnya menu itu, sebagian orang mengenal rumah makan tersebut dengan sebutan "Depot Nasi Udang Bu Rudy". Penampilannya sederhana, sepiring nasi hangat disajikan bersama potongan udang kering kecil-kecil, empal goreng, dan gorengan kremes.

Satu lagi faktor penting yang membuat pengunjung depot selalu ingin kembali adalah sambal Bu Rudy yang khas. Sambal bawang itu sangat digemari dan pengunjung banyak membelinya untuk oleh-oleh. Rasanya memang luar biasa.

Meski tingkat kepedasannya tergolong ringan, namun sensasi bawang merah, cabai, dan kaldunya pas, serasi. Rasa pedas yang sedikit nakal, bercampur dengan gurih kaldu dan bawang, serta rasa manis.

Sedangkan udang keringnya juga super crunchy. Gurih udang asli yang sangat lembut begitu terasa, tanpa asin yang berlebih. Dagingnya padat namun sangat renyah. Daging empalnya jangan ditanya, digoreng kering, namun bagian yang berlemak (gajih) tetap empuk nan gurih.

Porsi empal yang sedikit dalam menu ini, sampai-sampai membuat kita harus "pandai berhemat", memotongnya dengan perhitungan agar semua unsur rasa yang lezat di piring, awet sampai suapan terakhir ke mulut. Sungguh pengalaman bersantap yang tak terlupakan.

Untuk pengunjung yang ingin mencicipi masakan khas Jawa Timur lainnya, tersedia Nasi Pecel Madiun, Rujak Cingur, Nasi Campur, dan Nasi Rawon. Selain itu masih banyak lagi menu yang membuat para tamu penasaran.

Sebut saja nasi bakar khas Bu Rudy, gulai ikan salmon, lodeh ikan kakap, semur ceker, nasi campu vegetarian, nasi ayam bumbu rujak, bothok tahu tempe, pepes tongkol dan aneka penyetan.

Bagi pengunjung yang datang dalam keadaan kenyang tak perlu khawatir, tersedia aneka jajanan pasar, kue, pisang goreng madu, dan tahu petis.

Pisang goreng madu, dan tahu petis bisa dikatakan sebagai makanan ringan favorit di rumah makan ini.

Menggunakan pisang kepok pilihan yang berumur tua, menghasilkan pisang goreng berwarna kehitaman setelah digoreng, dengan rasa yang sangat manis. Sedangkan tahu petisnya, disajikan di atas lepek (piring kecil) berupa potongan- potongan dadu yang digoreng kering. Petis ikannya cukup gurih, menyatu dengan rasa asin tahu yang pas.

Untuk minuman, selain menu standar, banyak pilihan yang layak dicoba. Sebut saja kelapa jelly, es pudding buah, dan jus mangga.

Sementara pengunjung yang ingin membawa buah tangan dijamin kebingungan. Begitu banyak pilihan yang menggoda, berjajar rapi di rak memanjang pada ruangan yang sama dengam meja pengunjung. Mulai aneka kue, jajan pasar, sambal khas Bu Rudy, bumbu pecel, bumbu gado-gado, ebi, teri medan goreng, aneka oseng-oseng, serabi solo, bothok dan masih banyak lagi.

Sejauh ini sambal khas Bu Rudy memang menjadi oleh-oleh favorit. Tersedia pilihan rasa klasik sambal bawang, sambal peda ikan asin, dan sambal bajak terasi yang dikemas dalam botol kecil. Meski "komersil", untuk pengunjung yang makan di tempat tak perlu khawatir karena dapat mengambil sambal bawang khas itu sepuas hati dari wadah yang tersedia di setiap meja. SB/E-6

Sejarah Resep Enak di Depot Bu Rudy

Siapa sangka sajian nasi udang Bu Rudy yang fenomenal itu tercipta secara kebetulan. Menu ini tercipta berawal dari hobi sang suami Rudy Siswadi, memancing ikan di tahun 1978 an.

Bila tidak mendapatkan ikan, umpan memancing berupa udang kecil seringkali diolah oleh wanita yang belajar memasak sejak kecil itu, menjadi udang kering yang lezat. Dia juga membuat sambal pelengkap udang yang kemudian terkenal sebagai sambal bawang.

Banyak teman dan kerabat yang mencicipi masakan ini dan menyarankan untuk dijadikan menu tambahan di warung mobilnya. Dan, akhirnya resep itu terkenal hingga kini.

Bu Rudy bernama asli Ie Lanny Siswadi, lahir di Madiun, 10 Oktober 1953. Pada 1970, Lanny hijrah ke Surabaya dan pada akhirnya menikah dengan Rudy Siswadi, pria asal Banyuwangi. Saat mulai usaha kuliner pada tahun 2000, warung mobil Bu Rudy hanya menyediakan nasi pecel Madiun dan nasi campur.

Semakin hari peminat sambal bawang semakin banyak, maka diciptakanlah sambal bawang dalam botol tutup kuning dengan logo "Bu Rudy". Bermula dari warung mobil, kesuksesan demi kesuksesan diraih, dan pada akhirnya Bu Rudy berhasil membuka tujuh cabang di Surabaya.

"Dulu saat mulai berjualan, tidak ada rencana khusus. Hanya ingin memberikan pilihan menu desa untuk masyarakat perkotaan," pungkasnya. SB/E-6

Resep Sambal Bawang

Bahan-bahan :

- 150 gram bawang merah yang sudah dikupas

- 140 gram cabe rawit orange

- 1/2 sendok teh kaldu bubuk

- 1/2 sendok teh garam

- 1/2 sendok makan gula pasir

- Secukupnya minyak goreng

Cara membuat :

  1. Cuci bersih cabe rawit dan bawang lalu goreng dalam keadaan utuh, hingga layu. Angkat setelah sekitar 10 menit.
  2. Ulek kasar cabe dan bawang, lalu goreng lagi dan beri kaldu bubuk, garam, gula pasir. Goreng sekitar 5 menit dan angkat. Tunggu hingga dingin lalu simpan di wadah kedap udara. n SB/E-6

Resep Nasi Udang

Bahan-bahan :

- 300 gram udang ukuran kecil kupas sisa ekor

- 1/2 buah jeruk nipis + 1 sendok teh garam

- 1/2 sendok teh lada bubuk

- 1/2 sendok teh bawang putih bubuk

- 1/2 sendok teh garam

- 1 buah kuning telur

- 2 sendok makan tepung bumbu serbaguna

- 3 sendok makan tepung beras

Bahan empal :

- 1/2 kilogram daging sapi

- 1 sachet santan cair

- 3 lembar daun salam

- 2 batang serai geprek

- 1 ruas lengkuas geprek

- Secukupnya garam

- Secukupnya gula pasir

- Secukupnya gula merah

- 1 sendok makan air asam jawa

Bumbu halus :

- 7 siung bawang merah

- 5 siung bawang putih

- 3 butir kemiri sangrai

- 1 sendok teh ketumbar

- Secukupnya merica

Cara membuat :

  1. Cuci bersih udang, kucuri air jeruk nipis dan garam, biarkan sebentar di chiller. Cuci kembali dan tiriskan.
  2. Marinasi udang dengan garam, lada, bawang putih dan kuning telur, simpan di chiller 30 menit.
  3. Campur tepung bumbu dan tepung beras, masukkan udang dan aduk2 sampai terbalur rata.
  4. Goreng deep fried sampai coklat keemasan, tiriskan.
  5. Cuci bersih daging lalu rebus sampai sampai empuk. Lalu iris sesuai serat daging dan geprek daging sampai pipih.
  6. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan lengkuas, daun salam dan serai. Lalu masukkan santan dan aduk sampai rata.
  7. Tambahkan air kaldu rebusan daging lalu masukan daging yang telah di iris. Masak kembali sampai daging benar-benar empuk dan bumbu meresap.
  8. Setelah daging empuk, matikan api lalu angkat daging. Setelah itu goreng daging dengan minyak panas. Saat menggoreng tidak perlu terlalu lama agar daging tidak keras.
  9. Sajikan bersama nasi dan udang goreng, dengan bahan pelengkap sambal dan goreng kremes. SB/E-6
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top