Saimaa, Terusan di Wilayah Russia yang Untungkan Finlandia
Terusan Saimaa
Sejarahnya perluasan terusan dimulai ketika untuk pertama kalinya dalam sejarah Uni Soviet menyewakan tanahnya kepada negara asing yaitu Finlandia. Saluran ini dibuat berdasarkan Perjanjian Perdamaian Moskwa tahun 1940.
Isi perjanjian Finlandia menyerahkan Tanah Genting Karelia dan Vyborg ke Uni Soviet. Finlandia memperoleh sewa selama 50 tahun atas terusan bagian Soviet dan Pulau Maly Vysotsky (Ravansaari) pada 1963.
Hingga Perang Dunia Kedua, Terusan Saimaa dan wilayah sekitarnya merupakan wilayah kekuasaan Finlandia. Namun pada tahun 1944, Uni Soviet merebut bagian selatan terusan, dan kota terbesar kedua di negara tersebut Viipuri atau Vyborg. Hal ini membuat lalu lintas saluran tersebut tiba-tiba terhenti.
Finlandia tidak termasuk dalam blok Soviet, namun Moskwa menganggapnya sebagai pusat pemerintahan sejak pertengahan tahun 1930-an. Moskwa pun memaksa Finlandia untuk bergabung dengan sistem keamanan Soviet melalui Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan Saling Membantu yang ditandatangani pada 1948. Hal ini untuk memastikan bahwa Helsinki tidak akan berpihak pada lawan dalam perang dingin yang sedang terjadi.
MenurutHelsinki Times, Uni Soviet memandang Perjanjian Saimaa tahun 1962 sebagai jaminan netralitas Finlandia dalam konflik yang mungkin terjadi dengan Barat dan juga sebagai tindakan dukungan terhadap Presiden Urho Kekkonen, yang baru terpilih untuk masa jabatan keduanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya