Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perusahaan

Saham SanBio Naik 155% Pascatemuan Baru

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Toru Kawanishi dan Keita Mori awalnya bertemua saat masih kuliah biokimia. Namun, mereka memutuskan pindah ke Silicon Valley untuk membangun perusahaan. Dengan harapan, mereka lebih mudah melakukan percobaan klinis di Amerika Serikat (AS).

Ambisi keduanya akhirnya terwujud menyusul pendirian SanBio Co pada 2001. Perusahaan mereka menawarkan terapi stem cell atau sel punca yang digunakan untuk menyembuhkan sejumlah penyakit seperti trauma otak dan luka pada tulang belakang. Tak hanya itu, terapi tersebut juga mampu menyembuhkan gangguan syaraf, seperti alzheimer, parkinson, dan stroke.

Setelah 17 tahun perjalanannya, perusahaan tersebut kini kian bertumbuh. Pada 1 November lalu, SanBio mengungkapkan hasil dari percobaan klinis tahap kedua. Melalui terapi yang disebut SB623 cells, sejumlah pasien dengan trauma atau kerusakan pada otak menunjukkan perbaikan pada fungsi syaraf motoriknya.

Kabar keberhasilan tersebut akhirnya direspons positif oleh para investor. Saham SanBio melonjak hingga 155 persen sehingga menjadikannya perusahaan paling bernilai di pasar saham Tokyo atau Tokyo Stock Exchange.

"Target pasar mereka (SanBio) sangat besar. Mereka berhasil memenuhi kebutuhan medis saat ini," ungkap Praveen Kumar, Fund Manager dari Baillie Gifford & Co yang juga menguasai sebagian saham di SanBio sejak tiga tahun lalu.

Keberhasilan SanBio tersebut ikut mendongkrak pendapatan sang pemilik. Kawanishi yang kini sebagai komisaris utama menguasai sekitar 25 persen saham sehingga menbuatnya masuk dalam daftar miliarder, menurut Bloomberg Billionaires Index. Sementara Mori menguasai 12 persen saham dengan nilai kekayaan mencapai 500 juta dollar AS atau setara 7,26 triliun rupiah (Rp14.512/ dollar AS).

Pencapaian Dramatis

Prestasi cemerlang SanBio itu mencerminkan pencapaian dramatis bidang ilmu genetika dan perubahan regulasi sejak perusahaan didirikan.

Kini, SanBio mengajukan izin pemasaran di Jepang pada Januari 2020. Bulan ini, perusahaan tersebut mendapatkan pinjaman modal sebedsar dua miliar yen atau 17,8 juta dollar AS dari Mitsubishi UFJ Financial Group Inc untuk produksi, logistic, dan penjualan obat.mad/Bloomberg/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top