Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

“Safe Haven" Makin Diburu

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelemahan rupiah terhadap dollar AS berpotensi masih berlanjut apabila ketegangan antara Russia dan Ukraina terus meningkat. Sebab, peningkatan tensi antar kedua belah pihak membuat investor berburu mata uang safe haven, terutama dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Andian Wijaya menilai peningkatan ketegangan aksi militer di Eropa Timur mendorong dollar AS sebagai salah satu aset aman menjadi diminati pasar sehingga melemahkan rupiah. Andian memproyeksikan kurs rupiah, Rabu (23/2), berada di kisaran 14.300-14.450 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (22/2) sore, ditutup melemah 38 poin atau 0,27 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.366 rupiah per dollar AS.

"Pelemahan rupiah sepenuhnya karena sentimen dari luar. Eskalasi di Ukraina menekan semua mata uang kecuali dollar AS dan yen. Domestik tidak ada event maupun rilis data penting," kata analis DC Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta.

Sementara itu, Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya menyatakan aset berisiko jatuh karena Russia memerintahkan pasukan ke bagian-bagian yang memisahkan diri dari Ukraina timur dan wilayah itu berada di ambang perang.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top