Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Perikanan

Saatnya Ekspor Ikan Patin ke AS dan Eropa

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Para pengusaha sektor perikanan dalam negeri khususnya yang membudidayakan ikan patin berpeluang meningkatkan kapasitas ekspornya ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa, karena pasar tersebut kini ditinggalkan Vietnam yang sebelumnya sebagai pemasok utama.


Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rifky Effendi Hardijanto mengatakan, pangsa pasar ikan patin di Amerika dan Eropa yang kosong tersebut bisa dimanfaatkan Indonesia.


Menurut dia, kekosongan di dua pasar terbesar dunia itu karena Vietnam tidak menjaga kualitas produknya dengan baik, sehingga kedua negara tidak lagi mengimpor patin dari Vietnam.

Produksi ikan patin Vietnam sendiri tercatat sebesar 1,195 juta ton, sedangkan Indonesia baru 437 ribu juta ton. Masih rendahnya ekspor patin nasional karena produksi lebih banyak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.


Untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor ikan patin, selain memacu produksi juga harus memaksikalkan gudang beku terintegrasi atau Integrated Cold Storage (ICS). Pasalnya dengan ICS, prosesing, cold storage-nya, sehingga keluar dari ICS bisa langsung di ekspor.


"Dengan ICS produk yang keluar sudah bisa langsung kita ekspor. Daerah produsen atau sentra patin akan terus kami maksimal, dengan memaksimalkan ICS nya sehingga ekspor patin nasional bisa terus dipacu," papar Rifky.


Salah satu daerah yang akan dikembangkan ICS-nya ialah kabupaten Kempar, Riau. ICS di daerah tersebut berkapasitas 100 ton. Bupati Kampar, Azis Zaenal dalam acara temu bisnis pemanfaatan ICS di Jakarta Selasa (23/10) berharap ICS ini bisa mendorongkrak ekonomi masyarakat Kampar.


"Sinergitas dan harmonisasi antar pusat dan daerah sangat penting guna memajukan pendapatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat. Harapannya sektor perikanan baik di Kabupaten kami dan daerah lain mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian secara nasional, " kata Azis.


Wilayah Sumatera masih tercatat sebagai produsen ikan patin dengan kontribusi 68,07 persen dari produksi patin nasional. Selain itu, Kalimantan Selatan dengan pangsa 10,06 persen, Kalimantan Tengah 8,81 persen, dan Jabar 6,4 persen.


Tingkatkan PDB


Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa dalam empat tahun pemerintah Jokowi-JK, sektor perikanan terus mengalami perbaikan baik dari sisi ekspor maupun konstribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB).


Pada 2014 sektor perikanan baru menyumbang 254,48 trilliun rupiah terhadap PDB, lalu pada 2015 dan 2016 naik berturut-turut menjadi 288 triliun dan 317 triliun rupiah.

Kemudian pada 2017 lalu meningkat lagi menjadi 349,4 triliun rupiah. Tren ini terus berlanjut pada pada tahun ini yang mana kuartal II 2018 sudah berkontribusi 187 triliun rupiah. ers/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top