Saat Para Sniper TNI Berkumpul di Danau Toba

JAKARTA - Para sniper atau para penembak jitu TNI berkumpul di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Ada apa gerangan, sampai para penembak jitu atau sniper ini berkumpul di sana.

Adakah musuh negara datang yang harus disikat para sniper TNI tersebut? Mengutip keterangan tertulis dari Penerangan Kodam I/Bukit Barisan (BB) yang diterima Koran Jakarta, Minggu (5/9), para sniper TNI ini berkumpul di kawasan Danau Toba dalam Kejuaraan Menembak 1st Indonesia Long Range Shooting Grand Prix 2021.

Kejuaraan Menembak 1st Indonesia Long Range Shooting Grand Prix 2021 itu sendiri digelar di Desa Sipolha Horison, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara yang terletak di kawasan Danau Toba.

"Pada hari Jumat (3/9) Pangdam I/ Bukit Barisan, Mayjen TNI Hassanudin, secara resmi membuka Kejuaraan Menembak 1st Indonesia Long Range Shooting Grand Prix 2021," kata Penerangan Penerangan Kodam I/BB.

Masih menurut Penerangan Kodam I/BB Kejuaraan Menembak 1st Indonesia Long Range Shooting Grand Prix 2021 dilaksanakan selama 2 hari mulai dari tanggal 2 sampai 4 September 2021. Kejuaraan ini diikuti beberapa tim yaitu Paskhas Halim, Marines SC, Kiky SC, TSC, Bukit Barisan, Paskhas 466, Denma Mako Korpaskhas, Polda Metro Jaya, Paskhas 464, Paskhas 462, Bimasakti, Paskhas 462, Bimantara Shooting Club, Paskhas 465, Brimob Sumut dan TBM Yon- 811.

"Kejuaraan lomba tembak Grand Prix Perbakin selesai pada hari ke II dan dilanjutkan perjalanan menuju Geopark Kaldera Toba Desa Sigapiton, dan akan ditutup oleh Ketua umum Perbakin Letjen TNI Joni Supriyanto," kata Penerangan Kodam Bukit Barisan.

Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin mengatakan, kejuaraan menembak ini merupakan seri ketiga dari tujuh seri yang direncanakan. Sekaligus untuk memeriahkan HUT ke-71 Kodam I/Bukit Barisan Tahun 2021.

"Ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia International Long Range Shooting Grand Prix 2021 yang digelar setiap tahun," katanya.

Mayjen Hassanudin menambahkan seri ketiga ini memiliki karakteristik dan tantangan berbeda dari seri pertama di Gunung Kidul dan seri kedua di Bangka Belitung. Kemampuan fisik dan mental para peserta akan diuji dengan kegiatan lintas alam, kerja sama tim, waktu penembakan yang cepat, serta jarak dan sudut tembak yang beragam.

"Ini merupakan bentuk dukungan kita semua terhadap program pemerintah untuk menggalakkan International Sport Tourism di Indonesia.

Kehadiran para penembak internasional sekaligus memperkenalkan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata super prioritas," urai Pangdam.