Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Massa

Rusuh Wamena Dipicu Beredarnya Kabar Bohong Rasisme

Foto : ANTARA/MARIUS WONYEWUN

WARGA MENGUNGSI I Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perusakan dan pembakaran fasilitas publik di Wamena, Papua, dipicu oleh beredarnya kabar bohong atau hoaks tentang rasisme.

"(Isi) hoaksnya masih tentang rasis. Penyebar hoaks sedang didalami oleh Dit Siber Bareskrim," kata Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, saat ditemui di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/9).

Dalam kejadian kemarin, massa yang anarkis merusak dan membakar fasilitas publik yang ada di Wamena. "Ada beberapa ruko yang terbakar, untuk kantor pemerintahan ada juga yang diserang, namun belum terklarifikasi milik siapa," kata Dedi.

Pihaknya mengimbau kepada segenap masyarakat Papua, khususnya di Wamena dan sekitarnya, untuk tidak terprovokasinya dengan kabar bohong.

Ditambahkannya, situasi di Papua sudah dapat dikendalikan dengan mengedepankan pendekatan yang humanis. "Situasi sudah terkendali, dan kita imbau dengan pendekatan soft, tokoh agama, tokoh adat yang di sana, pemda di sana untuk tidak terprovokasi dengan sebaran berita hoaks," tukas Dedi.

Aksi demo yang diduga dipicu isu rasisme itu sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat di Wamena. Bahkan, pendemo dilaporkan melakukan pembakaran dan perusakan terhadap sejumlah fasilitas milik pemerintah dan swasta, termasuk kendaraan bermotor.

Komandan Kodim (Dandim) 1702/ Wamena, Letkol Inf Chandra Diyanto, mengatakan terdapat 17 orang warga sipil yang meninggal akibat luka benda tajam dan warga yang menjadi korban kebakaran. Selain itu, tercatat 65 warga yang mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di RSUD Wamena. "Secara keseluruhan, situasi sudah relatif aman namun anggota masih terus berjaga-jaga," kata Letkol Chandra.

Sementara itu, Kapendam XVII/ Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto, mengatakan seorang prajurit Yonif 751/Raider, Praka Zulkifli, yang sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi kendaraan dinas truk pengangkut pasukan menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan oleh massa Aliansi Mahasiswa.

"Almarhum mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang. Korban sempat dievakuasi menuju RS Bhayangkara. Namun karena pendarahan yang hebat, nyawa Praka Zulkifli tidak dapat terselamatkan. Sekitar pukul 12.30 WIT, Praka Zulkifli dinyatakan meninggal dunia," ujar Eko Daryanto.

Cermati Informasi

Di Jakarta, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak, khususnya warga di Wamena, Papua, agar mencermati lebih dahulu adanya informasi yang beredar.

Baca Juga :
Semprot Disinfektan

"Oleh sebab itu, saya meminta agar masyarakat setiap mendengar, setiap melihat di medsos (media sosial) di-cross check dulu," kata Presiden, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Presiden lalu mengimbau warga juga tidak mudah merusak fasilitas-fasilitas umum. Jika hal itu dilakukan akan merugikan. Ant/eko/fdl/AR-2

Penulis : Antara, Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top