Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rustian: Jadikan Borobudur Pusat Ziarah Buddhis Global

Foto : KORAN JAKARTA/ALOYSIUS

pusat ziarah

A   A   A   Pengaturan Font

Saat ini hampir semua agama besar memiliki destinasi utama untuk ziarah seperti Katolik atau Kristen ke Tanah Suci, Israel, khususnya Betlehem dan Yerusalem. Demikian juga umat Islam semua mengarahkan "kiblat" untuk naik haji ke Mekah.

"Maka, umat Buddha sudah waktunya menjadikan Borobudur sebagai destinasi ziarah dunia bagi seluruh umat Buddha penjuru dunia," kata Presiden Direktur Rokan Bobo Malaka, Rustian. Itu cita-cita yang ingin diwujudkannya.

Lalu siapakah Rustian sehingga memiliki mimpi seperti itu? Dia bukan tokoh agama. Dia juga bukan pengurus agama. Namun, Rustian sangat konsen dan fokus akan kebesaran bangsa ini. Salah satunya, mendorong semua pihak mewujudkan Borobudur sebagai "Holyland"-nya umat Buddha seantero dunia.

Dengan demikian, setiap hari Waisak, umat Buddha dari berbagai belahan dunia akan berbondong-bondong ke Borobudur menunaikan Tri Suci Waisak. Ini bukan hanya menjadi kekayaan agamis, tetapi juga bisa menjadi sumber devisa tak terkira.

Sebab umat Buddha dari penjuru dunia itu setiap Hari Waisak akan melahirkan "paket" perjalanan religius, paket perjalanan wisata, dan tentu saja paket belanja. Sebab mereka setelah merayakan Waisak tentu akan berwisata dan tidak mungkin tidak berbelanja. Sementara itu, hotel-hotel akan menjadi tuan rumah bagi penginapan mereka. "Jadi, ini gulungan kegiatan ekonomi yang luar biasa," tandas Rustian.

Sekadar informasi, saat ini jumlah umat Buddha secara global hampir 600 juta. Mereka tersebar di Tiongkok, Thailand, Jepang, Myanmar, dan Kamboja. Di negara-negara lain juga ada penganut Buddha meski tidak sebanyak di negara-negara tersebut. Untuk Indonesia penganut Buddha tersebut di DKI (317.00), Sumut (303.000), Kalbar (237.000), Banten (131.000), Riau (114.000), Kepri (111.000), Jabar (93.000), Jatim (60.000), Sumsel (60.000), dan Jateng (53.000).

Andai setiap Waisak, Indonesia bisa menarik 10 persen saja dari seluruh dunia, berarti 60 juta wisatawan. Sungguh luar biasa angka ini. "Maka saya mendorong pemerintah dan umat Buddha sendiri agar mampu menjadikan Borobudur sebagai pusat Waisak global," harap Rustian.

Dia menambahkan, Indonesia harus mampu mengembalikan agama Buddha sebagai agama besar seperti pada abad 8 atau 9, saat Candi Borobudur dibangun. Hal ini menunjukkan bahwa Buddha pernah menjadi agama besar di Nusantara dan boleh jadi, Indonesia sebagai kiblat agama Buddha era itu.

Sebab bukti-bukti agama Buddha juga ditemukan di berbagai daerah lain seperti Candi Muaro Jambi yang dibangun abad ketujuh. Jawa dan Sumatera telah menjadi pusat agama Buddha. "Kebesaran ini harus kita bangkitkan lagi," tukas Rustian.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top