Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perjanjian INF I Moskwa Bantah Langgar Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah

Russia Ungkap Misil Terbaru

Foto : AFP/Vasily MAXIMOV

Misil Russia l Ketua pasukan artileri dan misil Russia, Mikhail Matveevsky, saat memperlihatkan sistem misil Novator 9M729 di Taman Patriot, Kubinka, pada Rabu (23/1). Misil ini diklaim AS telah melanggar perjanjian INF.

A   A   A   Pengaturan Font

Russia memutuskan untuk membeberkan sistem misil yang diklaim AS telah melanggar perjanjian INF. Langkah itu ditempuh Russia untuk menyelamatkan perjanjian persenjataan nuklir itu.

KUBINKA - Russia pada Rabu (23/1) membeberkan sistem misilnya yang diklaim Amerika Serikat (AS) telah melanggar kesepakatan pengendalian persenjataan nuklir. Hal itu dilakukan demi menyelamatkan Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces/INF) yang diteken Soviet dan AS pada 1987.

"Russia tetap menaati isi dari perjanjian dan tak membiarkan setiap pelanggaran," kata ketua pasukan artileri dan misil Russia, Mikhail Matveevsky. "Jangkauan jelajah maksimum sistem misil Novator 9M729 sejauh 480 kilometer, sementara perjanjian INF membatasi daya jelajah misil antara 500 hingga 5.500 kilometer," imbuh dia.

Pernyataan Matveevsky disampaikan dihadapan media dan pejabat militer asing dari 21 negara yang diundang untuk berkunjung ke Taman Patriot di Kota Kubinka, Russia, dimana misil yang dipermasalahankan turut dipertontonkan.

Sebelumnya AS menuntut agar sistem misil Novator 9M729 harus dilucuti dan dapat diverifikasi jika Russia ingin agar perjanjian INF tetap berlaku.

Dalam peragaan di Kubinka, turut hadir Wakil Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Ryabkov, dan ia mengatakan bahwa Moskow memutuskan untuk membeberkan kemampuan sistem misil Novator 9M729 setelah perundingan dengan delegasi AS di Jenewa bulan ini mengalami kegagalan.

Bulan lalu Washington DC memberi Russia tenggat waktu selama 60 hari yang akan berakhir pada 2 Februari untuk melucuti sistem misil Novator 9M729 dan jika tidak dilakukan maka AS akan memulai proses resmi untuk mundur dari perjanjian INF selama 6 bulan.

Usai membeberkan sistem misil, Ryabkov mengatakan bahwa klaim AS tak berdasar dan perjanjian tetap berlaku walaupun AS mengancam akan keluar.

Perbarui Perjanjian

Menurut atase militer Tiongkok, Li Xiaofeng, yang turut diundang untuk menyaksikan sistem misil Novator 9M729, menyatakan bahwa sikap keterbukaan Russia patut dihargai karena menunjukkan itikad ketaatan atas perjanjian INF. "Saya tak melihat Russia melakukan pelanggaran dan saya mempercayai hal yang kongkret yang diperlihatkan Russia, namun sejauh ini saya tak melihat itu ditunjukkan oleh pihak AS," kata Li.

Perjanjian INF sama sekali tak mengikat Tiongkok yang saat ini memiliki kapasitas militer yang luar biasa dan AS amat prihatin atas hal itu. AS sebelumnya menginginkan agar ada perjanjian pengendalian senjata nuklir yang salah satunya turut melibatkan Tiongkok.

Terkait rencana AS untuk mundur dari INF, Presiden Russia, Vladimir Putin, mengancam akan mengembangkan misil nuklir yang dilarang dalam perjanjian tersebut. Namun pada Desember lalu, Putin menerima masukan agar negara-negara lain dalam perjanjian pengendalian persenjataan nuklir dan memulai perundingan untuk memperbarui perjanjian.

Dalam penuturannya, Presiden Putin juga menuntut agar AS tak lagi menambah peenempatan misil di Eropa setelah keluar dari INF. Jika tuntutan itu tak dipatuhi, maka Russia akan melakukan "aksi yang sepadan" terhadap setiap negara-negara di Eropa yang setuju untuk menempatkan misil AS di negaranya. Merespons ancaman Putin itu, Uni Eropa mendesak agar Russia dan AS menyelamatkan perjanjian INF. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top