Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perang

Russia Tuding AL Inggris Ledakkan Pipa Nord Stream

Foto : ISTIMEWA

Jubir Kemenlu Russia, Maria Zakharova

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Kementerian Pertahanan Russia, pada Sabtu (29/10), menuduh personel Angkatan Laut Inggris telah meledakkan pipa gas Nord Stream pada bulan lalu. London mengatakan klaim itu keliru dan bahkan disebut sengaja dirancang untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan invasi militer Moskwa di Ukraina.

Dikutip dari Voice of America, Minggu (30/10), Russia tidak memberikan bukti terkait klaimnya bahwa seorang anggota NATO terkemuka telah menyabotase infrastruktur penting Russia di tengah krisis terburuk dalam hubungan antara Barat dan Russia sejak Perang Dingin.

Kementerian Russia mengatakan "spesialis Inggris" dari unit yang sama mengarahkan serangan pesawat tak berawak Ukraina kepada kapal-kapal armada Laut Hitam Russia di Krimea sebelumnya pada Sabtu. Moskwa mengatakan sebagian besar serangan melalui drone itu berhasil dihalau oleh pasukan Russia. Namun terjadi kerusakan kecil pada kapal penyapu ranjau Russia.

"Menurut informasi yang tersedia, perwakilan dari unit Angkatan Laut Inggris ini mengambil bagian dalam perencanaan, penyediaan, dan implementasi serangan teroris di Laut Baltik pada 26 September tahun ini, meledakkan pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2," kata kementerian.

Gunakan Klaim Palsu

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan untuk mengurangi penanganan bencana mereka terhadap invasi ilegal ke Ukraina, Kementerian Pertahanan Russia menggunakan klaim palsu dalam skala besar. "Narasi yang diciptakan ini, menceritakan lebih banyak tentang argumen yang terjadi di dalam pemerintahan Russia daripada tentang Barat."

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Russia, Maria Zakharova, mengatakan Moskwa akan meminta tanggapan Dewan Keamanan PBB yang mengatakan di media sosial bahwa Moskwa ingin menarik perhatian pada "serangkaian serangan teroris yang dilakukan terhadap Federasi Russia di Laut Hitam dan Baltik, termasuk keterlibatan Inggris di dalamnya".

Russia, yang sangat diisolasi oleh negara-negara Barat sejak invasi 24 Februari ke Ukraina, sebelumnya menyalahkan Barat atas ledakan yang merusak pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 buatan Russia di dasar Laut Baltik.

Russia tidak memandang dan tidak menganggap dirinya sebagai musuh Negara Barat, kata Presiden Vladimir Putin pada Kamis (27/10).

Pada pertemuan International Discussion Club Valdai di Moskwa, Putin mengatakan peristiwa global baru-baru ini menyebabkan perubahan fundamental di ajang internasional dan Negara Barat harus memulai pembicaraan setara tentang masa depan bersama dalam urusan dunia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top