Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
KTT Korut-Russia I Putin Anjurkan Kim Jong-un Lakukan Pendekatan Denuklirisasi Bertahap

Russia Ingin Korut Setop Nuklir

Foto : AFP/Alexey NIKOLSKY/SPUTNIK

Pertemuan Putin-Kim l Presiden Vladimir Putin (kanan), berjabat tangan dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un, di kampus Far Eastern Federal University, Vladivostok, Russia, Kamis (25/4). Pertemuan Putin-Kim selain membahas hubungan bilateral, juga membahas soal denuklirisasi dan sanksi internasional.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Russia, Vladimir Putin, dan pemimpin Korut, Kim Jong-un, melakukan pertemuan tingkat tinggi di Vladivostok, untuk membahas hubungan bilateral dan upaya peredaan ketegangan di Semenanjung Korea.

VLADIVOSTOK - Presiden Russia, Vladimir Putin, mengatakan dirinya yakin bahwa pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, akan menghentikan program senjata nuklirnya apabila ia terlebih dulu menerima jaminan keamanan. Hal itu dikemukakan Putin setelah ia menghadiri pertemuan puncak yang pertama dengan Kim Jong-un, di Vladivostok, Russia, pada Kamis (25/4).

Saat konferensi pers usai pertemuan puncak, Putin juga mengusulkan pendekatan bertahap untuk denuklirisasi, di mana Amerika Serikat (AS) dan Korut secara perlahan mengambil langkah untuk membangun sikap saling percaya.

"Jika kita bergerak selangkah demi selangkah dengan saling menghormati kepentingan pihak lain, maka sasaran ini dapat dicapai pada akhirnya," kata Putin, sebagaimana dilansir kantor berita TASS.

Korut juga lebih memilih pendekatan bertahap, di mana Pyongyang akan berkomitmen mengakhiri sebagian program senjata nuklirnya sementara Washington DC secara bertahap melonggarkan sanksi-sanksi.

Dalam KTT Korut-Russia selama 2 jam itu, Kim Jong-un terlihat sedikit saja berbicara dengan Putin, namun pemimpin Korut itu merasa optimistis kunjungannya ke Vladivostok tak sia-sia. "Saya mengadakan pembicaraan yang terus terang dan bermakna dengan Presiden Putin," kata Kim, seraya menambahkan bahwa ia ingin terus memperkuat hubungan dengan Russia.

Belum jelas jaminan keamanan apa yang mungkin diminta Korut sebagai imbalan mengakhiri program senjata nuklirnya. Namun menurut TASS, Putin menyatakan tuntutan itu harus berupa jaminan-jaminan internasional yang sah.

Siap Membantu

Selain membahas denuklirisasi, dalam KTT Russia-Korut juga dibahas soal peningkatan hubungan bilateral. Usai KTT, Presiden Putin mengatakan dirinya telah berbicara dengan Kim Jong-un soal sejarah hubungan bilateral dan prospeknya.

Selain membahas peningkatan hubungan bilateral, Presiden Putin dan Kim Jong-un juga membahas konflik di Semenanjung Korea. Dalam konteks ini Russia akan mendukung upaya Kim Jong-un untuk normalisasi hubungan dengan AS dan Korea Selatan.

"Kunjungan Kim Jong-un akan membantu kita untuk lebih memahami bagaimana kita dapat menyelesaikan situasi di Semenanjung Korea dan apa yang dapat Russia lakukan untuk mendukung proses positif yang sedang berjalan," kata Presiden Putin.

Sejumlah pengamat juga mengatakan dalam KTT Russia-Korut, dua pemimpin negara juga membahas soal nasib 10 ribu pekerja migran asal Korut yang ada di Russia dan akan meninggalkan Negeri Beruang Merah pada pengujung tahun ini karena sanksi internasional.

Selain membahas pekerja migran, diyakini pula bahwa Kim Jong-un akan meminta dukungan Russia terkait sanksi internasional yang bisa mengancam ketahanan pangan di Korut. ang/AFP/VoA/DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top