Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produk Turunan

Russia Buat Aturan Tembakau Alternatif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kontroversi mengenai penggunaan produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar dan rokok elektrik tidak saja dialami oleh Indonesia, tetapi juga di beberapa negara maju. Dalam berbagai diskusi, risiko kesehatan yang lebih rendah dari produk ini menjadi fokus utama para ahli.

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Russia, Denis Manturov, mengatakan Russia sedang mempersiapkan sebuah kebijakan yang mengkategorikan produk tembakau alternatif ke dalam peraturan terpisah dengan rokok konvensional dan tembakau.

"Banyak ahli mengatakan bahwa dengan menggunakan sarana elektronik, pengiriman nikotin memiliki risiko yang lebih rendah hingga 95 persen daripada rokok konvensional. Angka ini menjadi pertimbangan tersendiri yang kemudian diperkuat dengan fakta di lapangan. Oleh karena itu, peraturan produk tembakau tradisional dan elektronik harus tidak ambigu," kata Manturov, kemarin.

Sementara itu, di Indonesia, kemunculan produk tembakau alternatif untuk mengurangi jumlah angka perokok yang selalu naik setiap tahunnya belum mendapatkan respons yang baik. Sebagian besar masyarakat masih menganggap tidak ada perbedaan yang berarti antara produk tembakau alternatif dan rokok konvesional. Anggapan inilah yang menurut Dr. drg. Amaliya, MsSc., PhD, tim peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia membuat potensi positif dari produk tersebut menjadi tak terlihat.

Baca Juga :
Peluncuran Oled TV LG

"Hasil penelitian dari Public Health of England membuktikan bahwa produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar dapat menurunkan risiko kesehatan hingga 95 persen. Selain itu, studi dari Georgetown University Medical Center Amerika Serikat juga mengungkapkan bahwa sebanyak 6,6 juta orang di Amerika Serikat memiliki potensi terhindar dari kematian dini jika perokok beralih ke produk tembakau alternatif," jelas Amaliya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top