Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Russia akan Luncurkan Misil Sarmat pada Musim Gugur

Foto : VoA/Reuters

Misil balistik antarbenua Sarmat diuji coba oleh militer Russia di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Russia, pada 20 April 2022

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Russia mengatakan pada Sabtu (23/4) bahwa pihaknya berencana untuk mengerahkan misil balistik antarbenua yang bernama Sarmat pada musim gugur.

Target yang dinyatakan oleh Dmitry Rogozin, Kepala Badan Antariksa Roscosmos, adalah target yang ambisius karena Russia melaporkan peluncuran uji coba pertamanya baru pada Rabu (20/4).

"Misil itu akan diluncurkan di wilayah Krasnoyarsk Siberia, sekitar 3.000 kilometer timur Moskwa," ucap Rogozin dalam sebuah sesi wawancara dengan TV pemerintah Russia.

Dia mengatakan misil tersebut akan ditempatkan di lokasi yang sama dan di silo yang sama dengan misil Voyevoda era Soviet yang mereka ganti.

"Peluncuran senjata super ini merupakan peristiwa bersejarah yang akan menjamin keamanan anak dan cucu Russia selama 30-40 tahun ke depan," imbuh Rogozin.

Pakar militer Barat sebelumnya mengatakan Moskwa akan membutuhkan lebih banyak lagi uji coba sebelum misil tersebut dapat diluncurkan.

Sarmat mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir dan umpan, dan dapat menyerang target dengan jarak ribuan mil jauhnya, bahkan Amerika Serikat atau Eropa.

Uji coba yang dilakukan pada pekan lalu ini, dilaksanakan setelah bertahun-tahun tertunda karena masalah pendanaan dan teknis, menandai unjuk kekuatan Russia pada saat perang di Ukraina. Hal tersebut menambah ketegangan Moskwa dengan Amerika Serikat dan sekutunya ke tingkat tertinggi sejak krisis misil Kuba 1962.

Kekhawatiran Barat terhadap risiko perang nuklir telah meningkat sejak Presiden Russia, Vladimir Putin, melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Dalam pidatonya, Putin secara tajam merujuk pada kekuatan nuklir Moskwa dan memperingatkan bahwa setiap upaya untuk menghalangi Russia akan membawa kepada konsekuensi yang belum pernah ditemui dalam sejarah.

"Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan," kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, pada bulan lalu. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top