Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rupiah Terus Melemah, Analis: Bisa Sentuh Rp15.680 per Dolar AS

Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja

Ilustrasi - Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (9/11) pagi melemah sebesar 0,01 persen atau 1 poin menjadi Rp15.651 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.650 per dolar AS.

Analis Bank Woori Saudara BWS Rully Nova memprediksi nilai tukar rupiah melemah pada kisaran Rp15.650-Rp15.680 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Pelemahan rupiah dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni pidato Presiden The Fed (Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell) yang masih menunjukkan sikap hawkish dan neraca perdagangan Tiongkok yang lebih rendah dibanding periode sebelumnya," kata dia di Jakarta, Kamis (9/11).

Ke depan, perekonomian AS masih akan bertumbuh kuat dan pasar tenaga kerja AS masih ketat dengan pertumbuhan moderat. Hal tersebut berakibat pada inflasi AS yang sulit turun dengan cepat mendekati target 2 persen.

Dengan kebijakan moneter ketat dengan suku bunga tinggi yang terus dijalankan The Fed, maka index dolar AS akan selalu tinggi dan nilai perdagangan internasional tidak lagi kompetitif.

"Suku bunga tinggi AS juga akan diikuti oleh bank sentral negara lain akan berakibat pada pertumbuhan ekonomi yang melambat,"ungkap Rully.

Adapun neraca perdagangan Tiongkok tercatat mengalami surplus menjadi 56,5 miliar dolar AS, tetapi menurun dibandingkan periode sebelumnya.

Melihat sentimen dari domestik, ada penurunan cadangan devisa sebagaimana disampaikan Bank Indonesia (BI). "Cadangan devisa BI turun menjadi 133 miliar dolar AS," ujar dia.



Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top