Rupiah Terus Dibayangi Depresiasi

Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih dibayangi pelemahan meskipun kemarin kurs mata uang nasional menguat terhadap greenback. Tingginya propabilitas kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terus membayangi kinerja mata uang selain dollar, termasuk rupiah.

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan sentimen dari dalam negeri yang cukup positif juga masih mendukung apresiasi rupiah terhadap dollar AS, Rabu (4/10). Dia menambahkan inflasi yang terjaga, tren surplus neraca perdagangan serta cadangan devisa yang terus meningkat masih menjaga rupiah.

"Namun, pelaku pasar diharapkan tetap waspada mengingat faktor eksternal mengenai kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini masih cukup kuat," katanya di Jakarta, kemarin. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (4/10) sore, menguat 77 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.465 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS melemah terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah menyusul sentimen data ekonmi Amerika Serikat yang telah dirilis positif mulai mereda," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.

Halaman Selanjutnya....