Rupiah Masih Tertekan

JAKARTA - Rupiah berpotensi kembali melanjutkan pelemahannya, hari ini (5/7). Pelaku pasar masih mengkawatirkan data inflasi tinggi dan pelambatan aktivitas industri manufaktur di dalam negeri.

Pada saat bersamaan, pelaku pasar terus berburu dollar AS sebagai safe haven di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Kondisi tersebut akan mendorong permintaan dollar meningkat sehingga dapat menggerus kinerja mata uang berisiko, termasuk rupiah.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (5/7), dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah di kisaran 14.960-15.020 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (4/7) sore, ditutup melemah di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Rupiah ditutup melemah 29 poin atau 0,19 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.972 rupiah per dollar AS.

"Ada sentimen risk off di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi namun tetap terbatas di tengah hari libur AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....