Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
PREDIKSI RUPIAH

Rupiah Diprediksi Masih Tertekan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (9/1). Tekanan terhadap rupiah diperkirakan masih ada, mengingat pasar cenderung menunggu atau wait and see terhadap data in_asi Amerika Serikat (AS) yang diprediksikan naik menjadi 3,2 persen secara tahunan (yoy) dari 3,1 persen.

Research and Development Handal Semesta Berjangka, Alwy Assegaf menilai, jika data in_asi AS yang mengindikasikan masih kuat, maka ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga the Fed berkurang sehingga membuat dollar dan yield AS naik. Karenanya, Alwy memproyeksikan kurs rupiah dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (9/1), bergerak di kisaran 15.470-15.580 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank pada penutupan perdagangan, Senin (8/1), melemah 10 poin atau 0,06 persen dari akhir pekan lalu menjadi 15. 526 rupiah per dollar AS. Pelemahan tersebut terjadi tak berselang lama setelah rilis meningkatnya cadangan devisa Indonesia pada Desember 2023.

"Dari dalam negeri, kami lihat kondisi ekonomi masih cukup baik, meski ada kecenderungan melambat," kata Ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, kemarin.

Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2023 tercatat sebesar 146,4 miliar dollar AS, naik dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2023 sebesar 138,1 miliar dollar AS. Kenaikan posisi cadangan devisa itu antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top