Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rupiah Berpotensi Melemah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah jelang akhir pekan ini. Tren aksi borong aset berisiko atau risk on, kemarin, bakal dibatasi oleh penurunan data manufaktur Indonesia dan Tiongkok di tengah membaiknya data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat pasca pengumuman rapat FOMC pada akhir Juli lalu, sentimen risk-on meningkat. Namun, tren tersebut cenderung terbatasi oleh rilis data PMI Indonesia dan Tiongkok.

Karenanya Josua memperkirakan rupiah cenderung melemah terbatas, hari ini (2/8), akibat data AS yang cenderung menguat, terutama PMI manufaktur AS dan klaim tunjangan pengangguran. Dia memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (2/8), bergerak di kisaran 16.200-16.300 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Kamis (1/8) sore, ditutup menguat 23 poin atau 0,14 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.237 rupiah per dollar AS. Penguatan terjadi di tengah meningkatnya peluang penurunan suku bunga AS atau Fed Funds Rate (FFR).

"Reaksi pasar terhadap pernyataan Jerome Powell Kamis dini hari tadi memberikan isyarat kuat pemangkasan suku bunga," kata analis Finex Brahmantya Himawan di Jakarta.

Pasar telah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2024 selama beberapa waktu, dengan Powell mengatakan para pengambil kebijakan tidak mempertimbangkan penurunan suku bunga sebesar 50 bps saat ini.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top