Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Rupiah Bakal Kembali Tertekan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dollar AS melonjak ke level tertinggi lebih dari dua tahun pada akhir perdagangan, Jumat (22/4) waktu New York, Amerika Serikat atau Sabtu (23/4) pagi WIB, saat terus mendapat dukungan sikap hawkish bank sentral setempat atau The Fed terkait rencana pengetatan moneter. Kondisi tersebut diperkirakan membuat rupiah kembali tertekan pada awal pekan ini.

Indeks dollar, ukuran nilai greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, mencapai 101,33, tertinggi sejak Maret 2020. Terakhir naik 0,6 persen pada 101,16, persentase kenaikan harian terbesar sejak pertengahan Maret. Sejauh tahun ini, indeks dollar telah naik 5,7 persen.

"Fundamental makro masih mengarah ke dollar yang lebih tinggi karena imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek vs jatuh tempo yang sebanding pada imbal hasil obligasi pemerintah adalah positif dan inflasi tinggi secara global," kata Ahli Strategi Pendapatan Tetap Evercore ISI, Stan Shipley, di New York. "Penggerak makro ini bekerja dengan baik sampai dollar mencapai tingkat di mana pertumbuhan ekonomi terganggu secara signifikan dan kelayakan kredit utang pemerintah AS meragukan," tambahnya.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menjelang akhir pekan lalu melemah dipicu pesan yang agresif oleh sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve. Rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.362 rupiah per dollar AS.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top