Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Teleskop Astronomi

Runtuhkan Teori Geosentris Ptolomeus

Foto : AFP/ MAURO PIMENTEL
A   A   A   Pengaturan Font

Pemandangan baru yang disediakan oleh teleskop memang menimbulkan pertanyaan yang meresahkan bagi sebagian orang. Jika Matahari memiliki permukaan yang berubah, apa lagi yang berubah di alam semesta? Jika Matahari bukanlah contoh statis dari kesempurnaan ilahi, lalu apa sebenarnya tujuannya? Jika Bulan memiliki permukaan seperti Bumi, bagaimana dengan satelit lain dan bahkan planet?

Pemandangan baru yang disediakan oleh teleskop memang menimbulkan pertanyaan yang meresahkan bagi sebagian orang. Jika Matahari memiliki permukaan yang berubah, apa lagi yang berubah di alam semesta? Jika Matahari bukanlah contoh statis dari kesempurnaan ilahi, lalu apa sebenarnya tujuannya? Jika Bulan memiliki permukaan seperti Bumi, bagaimana dengan satelit lain dan bahkan planet?

Jika fitur geografis benda langit tertentu mirip dengan Bumi, mungkinkah ada kehidupan di tempat lain di alam semesta? Sekarang setelah seseorang menyadari skala baru alam semesta yang tak terhingga, seperti apa rupa Bumi jika dilihat melalui teleskop dari Jupiter?

Singkatnya, seluruh konsep bahwa Bumi dan umat manusia adalah pusat segala sesuatu, sebuah gagasan meyakinkan yang diabadikan oleh teori geosentris Ptolomeus, akhirnya runtuh.

Dengan teleskop, para tokoh tersebut telah membuktikan hal tersebut tidak benar.

Salah satu kemunculan penting teleskop dalam literatur adalah puisi Paradise Regained tahun 1667 karya John Milton (1608-1674). Dunia baru yang dibuka teleskop mempengaruhi genre sastra baru fiksi ilmiah dengan karya awal seperti The Man in the Moon karya Francis Godwin (diterbitkan tahun 1638), sebuah kisah perjalanan ke Bulan. Banyak karya serupa mengikutinya hingga abad ke-17.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top