Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rumah Terendam Banjir Warga di Makassar Mulai Mengungsi

Foto : Antara/HO/BPBD Makassar.

Tim penyelamat mengevakuasi warga jalan Swadaya korban terdampak banjir di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/3/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Makassar - Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi secara terus menerus mengguyur Kota Makassar dan sekitarnya di Provinsi Sulawesi Selatan, sejak Senin malam hingga Selasa petang membuat beberapa wilayah terendam banjir dengan ketinggian air hingga 60 centimeter.

Dari pantauan, Rabu, sejumlah warga di pemukiman Kodam 3, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, mulai mengungsi di tempat ketinggian hingga masjid Ar-Rahman setempat. Warga mengungsi karena takut ketinggian air yang naik ke permukaan semakin tinggi.

"Dari kemarin malam hujan tidak berhenti dan deras, kami pun was-was. Tadi pagi, air sudah naik sampai pinggang, kami pun langsung mengungsi," ujar Ishak salah satu warga setempat.

Sejak air naik ke permukaan pagi tadi sekitar pukul 10.00 WITA, puluhan warga setempat ikut mengungsi dan meninggalkan rumah serta harga benda mereka masing-masing untuk menyelamatkan diri beserta keluarganya. Beberapa pengungsi terpantau di Masjid Ar-Rahman didominasi anak-anak, balita hingga bayi berusia satu bulan.

Meski masjid setempat mampu menampung hingga 300 orang, namun pengungsi berharap pemerintah kota segera menyalurkan bantuan terutama makanan siap saji, selimut bagi anak-anak dan obat-obatan, air bersih, dapur umum, serta tim medis, mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

"Anak-anak perlu selimut dan makanan siap dimakan disini, karena barang-barang keperluan ada di rumah, tapi kena banjir. Kita juga harap ada orang kesehatan buat jaga-jaga jangan sampai ada warga yang sakit," tutur Nurmiah Dg Somba, salah seorang pengungsi.

Reaksi Pemerintah Kota Makassar

Camat Biringkanaya, Andi Syahrum Makkurade disela memantau lokasi bencana mengemukaan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanganan dan Penanggulangan Bencana (BPBD), Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial segera turun membantu warga yang terdampak banjir.

"Sudah dikoordinasikan, tim sudah turun di lokasi mendata serta memberikan bantuan termasuk mendirikan dapur umum segera. Kita saat ini terus berkomunikasi dengan dinas terkait," ucap dia.

Sementara Lurah Katimbang, Agusman Pammu mengemukakan, saat ini kondisi genangan air di rumah warga terus naik hingga kurang lebih 60 centimeter. Ia juga terus memantau kondisi warganya yang mengungsi akibat bencana itu.

"Air saat ini terus mengalami peningkatan, bila dilihat situasi seperti ini, hujan terus turun, besar kemungkinan ketinggian debit air terus bertambah," ujar Agusman.

Pihaknya mengimbau masyarakat di Kelurahan Katimbang agar selalu waspada dan siap siaga mengantisipasi kenaikan debit air selama hujan masih terus mengguyur daerah Makassar dan sekitarnya.

"Untuk titik tempat titik pengungsian saat ini baru satu lokasi di sebuah masjid. Lokasi ini dipilih untuk mempermudah nantinya saat distribusikan bantuan kepada warga terdampak," katanya.

Pihaknya menyebut, pemukiman warga di Kodam 3 diketahui menjadi lokasi langganan banjir. Mengingat jarak pemukiman dengan anak sungai Biring Je'ne (pinggir sungai) cukup dekat. Sehingga, apabila debit air sungai meluap ditambah hujan deras selama dua hari terakhir akan meluber ke rumah warga, sebab pemukiman itu letaknya lebih rendah.

Persoalan banjir di lokasi setempat bukan pertama kali terjadi. Bila debit air di sungai tersebut naik, ditambah hujan terus menerus maka akan mengenangi rumah warga. Pemkot juga terus mencari solusi dari persoalan yang terjadi setiap tahun di saat musim penghujan.

Sementara Humas BPBD Kota Makassar, Ahmad Syarif melaporkan, saat ini tim sedang melakukan assesment dan pendataan di lokasi. Tidak hanya di jalan Kodam 3, Kecamatan Biringkanaya, tim lain turun di lokasi lainnya seperti di Perumnas Antang, dan jalan Swadaya Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala.

"Tim saat ini sudah turun ke lapangan dan dibagi pada sejumlah lokasi untuk melakukan assesmen serta mendata korban, termasuk menurunkan tim rescue (penyelamat) di lokasi setempat, " katanya saat dikonfirmasi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top