Rugi 5,24 Miliar Dollar AS, Saham Uber Anjlok

NEW YORK - Perusahaan penyedia aplikasi transportasi Uber Technologies Inc melaporkan kerugian bersih mencapai 5,24 miliar dollar AS atau setara sekira 74,3 triliun rupiah pada kuartal II 2019.

Adapun kerugian per saham mencapai 4,72 dollar AS. Kerugian tersebut menyeret saham Uber terjun bebas 12 persen pada perdagangan Kamis (8/8) waktu setempat sebelum akhirnya ditutup melemah 4 persen.

"Apa yang melemahkan kepercayaan investor dan memukul sahamnya dengan keras setelah laporan ini adalah tidak adanya jalan yang jelas untuk menumbuhkan pendapatan dan mengurangi biaya," kata pengamat pasar keuangan Investing. com, Haris Anwar.

Dilaporkan, pendapatan Uber pada kuartal II 2019 mencapai 3,17 miliar dollar AS atau hanya sekitar 45 triliun rupiah. "Saya tidak ragu bahwa bisnis akan bangkit dan menghasilkan laba," kata CEO Uber, Dara Khosrowshahi. Dia menuturkan, pihaknya meyakini tahun 2019 akan menjadi tahun puncak investasi. Kemudian, kerugian akan semakin menciut pada tahun 2020 dan 2021 mendatang.

"Saya rasa break even point adalah sesuatu yang bisa kita dorong jika kita benar-benar menginginkannya," papar Khosrowshahi. Di luar kompensasi berdasarkan kepemilikan saham atau stock-based compensation, kerugian Uber mencapai kisaran 1,3 miliar dollar AS atau sekitar 18,4 triliun rupiah. Angka ini 30 persen lebih buruk dibandingkan pada kuartal sebelumnya. AFP/SB/AR-2