Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Digitalisasi Perbankan | Kerugian Sektor Jasa Keuangan Dunia akibat Serangan Siber Rp1.433 T

Risiko Serangan Siber Meningkat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF) pada 2020, estimasi total kerugian rata-rata tahunan yang dialami sektor jasa keuangan secara global yang disebabkan oleh serangan siber yaitu senilai 100 miliar dollar AS atau lebih dari 1.433 triliun rupiah.

Chief Information Security Officer Bank Mandiri, Saladin D Effendi, mengatakan digitalisasi yang terus berkembang dalam memberikan kenyamanan para nasabah, tentu dibarengi dengan ancaman risiko serangan. Hal tersebut tentu harus diantisipasi oleh perbankan.

Menurutnya, ada tiga ancaman kejahatan siber teratas global 2022, yaitu social engineering dan ransomware, identity dan access control attack, serta supply chain attack.

Dalam kasus social engineering dan ransomware, lanjut Saladin, sebenarnya yang banyak terjadi adalah orang-orang jadi sering "klak-klik" gara-gara kerja di rumah. Sebanyak 47 persen ternyata terjebak pada phishing email yang diklik, jadi mengaktifkan ransomware.

"Kemudian, ransomware dari 2020 ke 2021 itu meningkat 435 persen karena sekarang sudah ada servisnya yang bisa diunduh, bisa diambil, bisa nyerang. Ini yang jadi threat nomor satu, threat keduanya itu identity dan access control attack, dan threat ketiga itu supply chain attack," ujar Saladin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top