Riset Ungkap Sifat Elon Musk dan Bill Gates Pengaruhi Kesuksesan Startup
Pendiri start-up Elon Musk dikenal dengan sifat kepercayaan dirinya yang menonjol.
Foto: The Conversation/Jim Lo Scalzo/EPA-EFEFabian Braesemann, University of Oxford; Paul X. McCarthy, UNSW Sydney, dan Peggy Kern, The University of Melbourne
Dari tingginya kepercayaan diri Elon Musk hingga kemampuan Jeff Bezos untuk membuat keputusan cerdik ketika berada di bawah tekanan, beberapa pengusaha paling sukses dikenal karena kepribadiannya yang khas. Namun ciri-ciri ini bukan sekadar catatan menarik dalam kisah mereka: kepercayaan diri dan ketenangan, serta kualitas lain seperti kecintaan terhadap petualangan, dapat berdampak besar pada kesuksesan startup.
Startup biasanya terbilang sukses ketika ia diakuisisi oleh perusahaan lain atau berhasil melantai di bursa (ketika sahamnya bisa diperjualbelikan oleh publik di pasar modal). Umumnya, para investor mengasosiasikan kesuksesan ini dengan faktor sisi pasokan (produk baru), atau permintaan (ketertarikan pasar atau "sektor panas").
Tentu saja masih banyak elemen lain yang menentukan kesuksesan suatu perusahan rintisan. Misalnya, ada istilah yang dikenal dengan "Goldilocks age", merujuk pada startup yang berusia kurang dari tujuh tahun memiliki kemungkinan kecil untuk sukses karena belum memiliki cukup waktu untuk berkembang. Atau bagaimana perusahaan rintisan yang berbasis di "titik panas" seperti San Francisco, Berlin atau London lebih mungkin untuk sukses karena memiliki akses yang lebih baik ke sumber daya keuangan dan manusia.
Meski penelitian terbaru kami menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut penting, kami menemukan bahwa kepribadian pendiri adalah faktor yang paling memengaruhi kesuksesan sebuah startup.
AI mengungkap faktor 'x': kepribadian pendiri
Tim lintas disiplin kami-berasal dari University of New South Wales, University of Oxford, University of Technology Sydney, dan University of Melbourne-menjalankan misi selama dua tahun untuk membongkar misteri di balik kesuksesan bisnis startup. Kami menyelami data terperinci lebih 21.000 startup global untuk menemukan pola yang bisa memprediksi keberhasilan atau kejatuhan usaha.
Dengan menggunakan algoritme AI, kami mengaplikasikan model "lima faktor"-sebuah teori psikologi yang membagi kepribadian menjadi lima kelompok-untuk menganalisis pandangan para pendiri startup di seluruh dunia. Setelah membandingkan data ribuan pendiri hingga informasi mengenai para pekerjanya, kami menemukan bahwa pengusaha menunjukkan kombinasi sifat kepribadian yang berbeda dibanding kebanyakan orang.
Pengusaha cenderung menyukai variasi dan hal baru. Mereka sering kali memiliki keinginan untuk menjadi pusat perhatian dan kegembiraan. Meskipun sifat-sifat ini mungkin terdengar umum, dalam dunia bisnis hal ini terwujud dalam pengambilan risiko, kemampuan berjejaring, dan luapan energi-unsur penting dalam kesuksesan startup.
Berdasarkan temuan penelitian kami, kami mengidentifikasi enam jenis kepribadian para pendiri: leader (pendiri), accomnplisher (pencapai), operator (operator), developer (pengembang), fighter (pejuang), dan engineer (insinyur). Tiap tipe kepribadian memiliki kombiasi ciri-ciri kepribadian. Misalnya, operator menghargai ketertiban dan pejuang cenderung memiliki kesensitifan emosional.
Tipe-tipe kepribadian pendiri
Banyak dari jenis kepribadian ini yang sukses dalam startup di dunia nyata. Ambil contoh Bill Gates, salah satu penemu Microsoft. Ia meninggalkan Harvard untuk mengejar apa yang kala itu merupakan impian berisiko. Ini menggambarkan "keterbukaan pada petualangan", yang kami temukan sebagai salah satu karakteristik dari tipe kepribadian "leader".
Topik mengenai upaya melawan rintangan yang terkesan mustahil ini, dibarengi dengan energi tanpa batas, selaras dengan kisah para pendiri startup.
Melanie Perkins, pendiri Canva, perusahan desain grafis dengan valuasi hingga $26 miliar (Rp406,72 triliun), mengalami lebih dari 100 penolakan dari investor sebelum akhirnya berhasil mengamankan modal ventura yang ia butuhkan untuk membangun platformnya. Ia menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang "penuh tekat, keras kepala, dan menyukai petualangan"-yang juga merupakan ciri-ciri dari tipe "leader".
Jeff Bezos adalah "accomplisher" yang terkenal. Ia meninggalkan posisinya amannya di sebuah perusahaan dana kelolaan di New York untuk mendirikan Amazon di Seattle. Apa yang ia lakukan bukanlah tindakan impulsif, melainkan sebuah pilihan strategis.
Bezos melihat Seattle sebagai tempat terbaik untuk pusat distribusi nasional karena akan mendapat manfaat dari undang-undang perpajakan khusus negara bagian Washington. Perencanaan terperinci dan visi jangka panjang ini telah menjadi karakteristik pencapaian-pencapaian Amazon lainnya, termasuk pengembangan Amazon Web Services, perusahaan komputasi awan global terkemuka.
Dan, tentu saja, diskusi soal kepribadian pendiri startup tak akan lengkap tanpa membahas empunya Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Banyak kepentingan bisnis sang "engineer" ini yang didorong oleh imajinasi tanpa batas dan kecerdasan. Kamu bisa melihatnya dari misi nekat SpaceX untuk mendiami Mars dan desain Cybertruck futuristik Tesla, juga dari Hyperloop, sistem tranportasi bawah tanah Musk.
Kekuatan keberagaman
Model kami juga menunjukkan bahwa perusahaan rintisan yang tim pendirinya memiliki campuran tipe-tipe kepribadian ini memiliki potensi sukses 8 hingga sepuluh kali lebih sukses.
Tiga pendiri Canva adalah contoh yang bagus untuk menggambarkan ini. Kombinasi kecerdasan teknologi dan imajinasi mantan karyawan Google, Cameron Adams, dengan ketekunan Cliff Obrecht dalam membuat kesepakatan dan energi, keandalan, dan jiwa petualang berujung pada terciptanya sebuah raksasa teknologi.
Meski kamu tak tengah bersiap untuk meluncurkan atau berinvestasi dalam sebuah perusahaan rintisan, memahami tipe-tipe kepribadian ini menawarkan lensa yang menarik untuk memahami dunia startup dan figur-figurnya yang banyak dibicarakan masyarakat. Tak hanya itu, temuan kami juga kemungkinan akan berguna di bidang lainnya: kinerja tim, misalnya, terbentuk dari kombinasi yang tepat dari berbagai jenis kepribadian.
Di balik setiap startup yang sukses, ada lebih dari sekadar inovasi terobosan ataupun pasar yang tengah berkembang. Para pendiri yang dinamis, dengan kepribadian yang menjadi resep rahasia untuk kesuksesan startup turut memegang andil yang besar.
Fabian Braesemann, Departmental Research Lecturer in AI & Work, University of Oxford; Paul X. McCarthy, Adjunct Professor and Industry Fellow, UNSW Sydney, dan Peggy Kern, Associate Professor, Centre for Positive Psychology, The University of Melbourne
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
Redaktur: -
Penulis: -
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim