Ribuan Wisatawan Terlantar di Bali dan Australia karena Letusan Gunung Lewotobi
Seorang penumpang memeriksa penerbangan yang ditunda atau dibatalkan karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, Indonesia, pada 13 November 2024.
Foto: IstimewaDENPASAR - Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, NTT telah memuntahkan kolom abu panas yang menjulang tinggi ke udara sejak letusan besar pertamanya pada tanggal 4 November, menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya.
Dilansir dari Fox News, dampak lainnya, laporan media mengatakan bahwa ribuan orang terlantar di bandara di Indonesia dan Australia, tetapi jumlah pastinya tidak disebutkan.
Gunung berapi setinggi 5.197 kaki itu menyemburkan abu sedikitnya 17 kali pada hari Selasa, dengan kolom terbesar tercatat setinggi lima setengah mil, kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Beberapa maskapai penerbangan internasional membatalkan penerbangan ke dan dari pulau Bali pada hari Rabu karena letusan gunung berapi yang sedang berlangsung membuat para pelancong terlantar di bandara.
Para turis mengatakan kepada The Associated Press bahwa mereka telah terjebak di bandara Bali sejak Selasa setelah penerbangan mereka tiba-tiba dibatalkan.
"Maskapai penerbangan tidak menyediakan akomodasi, sehingga kami terlantar di bandara ini," kata Charlie Austin asal Perth, Australia, yang sedang berlibur di Bali bersama keluarganya.
Turis Australia lainnya, Issabella Butler, memilih mencari maskapai penerbangan lain yang dapat menerbangkannya pulang.
"Yang penting adalah kita harus bisa keluar dari sini," katanya.
Laporan media mengatakan bahwa ribuan orang terlantar di bandara di Indonesia dan Australia, tetapi jumlah pastinya tidak disebutkan.
PVMBG pada hari Selasa memperluas zona bahaya saat gunung berapi itu meletus lagi hingga lima setengah mil saat material vulkanik, termasuk batu membara, lava, dan pecahan kerikil dan abu panas seukuran ibu jari terlempar hingga lima mil dari kawah sejak hari Jumat.
Aktivitas gunung berapi tersebut telah mengganggu penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali sejak letusan terjadi, kata manajer umum bandara Ahmad Syaugi Shahab. Selama empat hari terakhir, 84 penerbangan, termasuk 36 yang dijadwalkan berangkat dan 48 yang akan tiba, terdampak.
Shahab mengatakan, sedikitnya 26 penerbangan domestik dan 64 penerbangan luar negeri dibatalkan pada hari Rabu saja, termasuk maskapai dari Singapura, Hong Kong, Qatar, India, dan Malaysia. "Atas pembatalan ini, maskapai menawarkan pengembalian uang, atau penjadwalan ulang atau pengalihan rute kepada penumpang," katanya.
Tiga maskapai penerbangan Australia juga telah membatalkan atau menunda sejumlah penerbangan. Jetstar telah menghentikan sementara penerbangannya ke Bali hingga setidaknya Kamis, katanya di situs webnya, dengan mengatakan bahwa "saat ini tidak aman" untuk mengoperasikan rute tersebut.
Situs web Virgin Australia menunjukkan 10 layanan ke dan dari Bali dibatalkan pada hari Rabu. Qantas mengatakan telah menunda tiga penerbangan. Beberapa maskapai menawarkan pengembalian uang tiket untuk penerbangan mendatang ke Bali kepada penumpang yang tidak ingin bepergian.
Air New Zealand membatalkan penerbangan ke Denpasar yang dijadwalkan pada hari Rabu dan layanan kembali ke Auckland yang dijadwalkan berangkat dari Bali pada hari Kamis. Penumpang akan dipesan ulang dan maskapai akan terus memantau pergerakan abu dalam beberapa hari mendatang, kata Chief Operating Officer Alex Marren.
Korean Air mengatakan dua penerbangannya yang menuju Bali terpaksa kembali karena abu vulkanik yang disebabkan oleh letusan.
Maskapai penerbangan itu mengatakan pada hari Rabu bahwa dua penerbangan, yang membawa sekitar 400 penumpang, yang berangkat dari bandara internasional Incheon Korea Selatan pada hari Selasa berbalik kembali ke tempat keberangkatan awal beberapa jam kemudian, mengikuti prakiraan yang mengatakan bahwa bandara Ngurah Rai Bali dapat terkena dampak abu vulkanik. Kedua pesawat itu tiba di Incheon pada hari Rabu pagi.
Sekitar 6.500 orang dievakuasi pada bulan Januari setelah Gunung Lewotobi Laki Laki mulai meletus, memuntahkan awan tebal dan memaksa pemerintah untuk menutup Bandara Fransiskus Xaverius Seda di pulau itu. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan besar yang dilaporkan, tetapi bandara tersebut tetap ditutup karena aktivitas seismik.
Tiga bandara lain di kabupaten tetangga Ende, Larantuka dan Bajawa telah ditutup sejak Senin setelah Navigasi Udara Indonesia mengeluarkan peringatan keselamatan karena abu vulkanik.
Lewotobi Laki Laki adalah salah satu dari sepasang gunung berapi stratovolcano di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dikenal secara lokal sebagai gunung suami-istri. "Laki laki" berarti pria, sedangkan pasangannya adalah Lewotobi Perempuan, atau wanita. Gunung ini merupakan salah satu dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia , negara kepulauan dengan penduduk 280 juta jiwa.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 3 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 4 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Korut akan Kirim Lagi Pasukan dan “Drone” ke Russia
- PGI Harap Perayaan Natal Jadi Momentum Merajut Solidaritas dan Empati di Tengah Adanya Konflik dan Bencana
- Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pilkada 2024 di MK
- Dana Desa Boleh Digunakan untuk Tangani Kedaruratan
- Naikkan Tarif Impor untuk Redam Gelombang PHK