Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ribuan Warga Kota Sydney Dievakuasi Setelah Dilanda Banjir Terparah dalam 60 Tahun Terakhir

Foto : DW/Loren Elliott/Reuters

Sungai Nepean meluap dan merendam permukiman warga di Sydney, New South Wales, Australia, Minggu (21/03)

A   A   A   Pengaturan Font

CANBERRA - Otoritas Australia berencana untuk kembali mengevakuasi ribuan warganya yang terkena banjir di wilayah barat kota Sydney, pada Senin (22/03).

Hujan tak henti-hentinya selama tiga hari terakhir mengguyur Negara Bagian New South Wales (NSW), negara bagian terpadat di Australia. Akibatnya, sungai-sungai di sana meluap serta menyebabkan banjir dan kerusakan luas. Seruan evakuasi pun bermunculan.

"Kami perlu menguatkan diri, ini akan menjadi pekan yang sangat sulit," ujar Perdana Menteri Negara Bagian NSW Gladys Berejiklian, Senin.

Hujan deras yang telah merendam sebagian besar NSW ini sangat berbeda dengan kondisi cuaca di wilayah yang sama setahun yang lalu, ketika pihak berwenang berjuang melawan kekeringan dan kebakaran hutan yang dahsyat.

"Saya tidak tahu kapan dalam sejarah negara bagian yang pernah kami alami, di mana kondisi cuaca ekstrem ini berurutan sedemikian cepat di tengah pandemi," kata Berejiklian.

Hingga Senin pagi, hujan deras dilaporkan masih melanda wilayah tenggara Australia. Bahkan otoritas Sydney mengatakan ini merupakan banjir terparah dalam beberapa dekade terakhir.

Pada Minggu (21/3) menandai curah hujan terekstrem bagi ibu kota New South Wales (NSW) ini dalam setahun terakhir dengan intensitas curah hujan hampir 111 milimeter. Sementara beberapa daerah lain di NSW mencatat hampir 900 milimeter curah hujan dalam enam hari terakhir, lebih dari tiga kali rata-rata curah hujan pada Maret.

Bahkan sungai di Hawkesbury-Nepean meluap dan memecahkan rekor ketinggian air yang belum pernah terjadi sejak 1961, setelah Bendungan Warragamba, sumber air minum utama kota meluap pada akhir pekan lalu.

"Kami perkirakan hujan lebat ini akan turun di daerah yang belum terlihat banyak hujan selama beberapa hari terakhir, kami perkirakan risiko banjir meningkat di area tersebut juga," kata manajer Badan Meteorologi Australia Jane Golding .

Dilaporkan sebanyak 18.000 orang telah dievakuasi dari daerah dataran rendah NSW dan 38 daerah telah dideklarasikan sebagai zona bencana.

Layanan darurat pun telah menerima setidaknya 8.800 panggilan bantuan dan menyelamatkan ratusan orang dari banjir sejak krisis dimulai.

Diprediksi hujan deras masih akan berlangsung hingga Rabu (24/3). DW/AFP/Rtr/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top