Ribuan Jemaah Memeriahkan Acara Maulid Nabi di Ponpes Gus Muwafiq Diakhiri dengan Pesta Makan
Gus Muwafiq juga berbagi kisah sejarah bahwa pada zaman Nabi Muhammad SAW, beliau dan para sahabat menjalani puasa pada hari kelahirannya. Sebagai bentuk penghormatan, para sahabat kemudian menyiapkan hidangan buka puasa untuk Nabi Muhammad.
Mereka memasak berbagai hidangan yang beragam, lalu menyajikannya kepada Sang Nabi. Setelah doa dibacakan, para sahabat pun bersama-sama menyantap hidangan tersebut.
"Makan bersama memiliki makna mendalam. Makanan tersebut memberikan berkah, sehingga daging yang dimakan tidak akan terbakar di api neraka. Oleh karena itu, doa kami adalah 'barik lana temannya waqina 'adhabannar' yang berarti 'jauhkanlah kami dari api neraka.' Setelah menikmati hidangan yang berkah ini, membawanya pulang juga membawa berkat," papar Gus Muwafiq.
Saat tiba waktu makan, suasana menjadi sangat meriah. Ketika pagar pembatas antara tempat hidangan dan penonton dibuka, para jemaah dengan antusias berdesakan untuk mengambil buah-buahan dan hidangan yang tersedia. Beberapa berhasil membawa pulang durian, apel, pir dalam kantong plastik, dan bahkan ada yang membawa nampan berisi nasi ingkung dengan semangat yang membara di atas kepala mereka.
Redaktur : Eko S
Komentar
()Muat lainnya