Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Bilateral

RI-Vietnam Sepakat Hapus Hambatan Dagang

Foto : istimewa

Airlangga Hartanto

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Vietnam sepakat segera menghilangkan berbagai hambatan perdagangan yang masih terjadi diantara kedua negara, terutama terkait produk industri. Komitmen ini merupakan hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Vietnam Tran Dai Quang.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan, di dalam perbincangan kedua pemimpin negara tersebut, dibahas isu mengenai perdagangan bilateral sekaligus target sebesar 10 miliar dollar AS pada 2020. Pemerintah RI meminta Vietnam mempermudah ekspor mobil Indonesia.

"Karena itu perlu ditinjau kembali kebijakan tentang double inspection untuk otomotif. Permintaan ini akan segera ditindaklanjuti sehingga ekspor mobil Indonesia ke Vietnam dapat kembali normal," ungkap Airlangga melalui keterangannya, Kamis (13/9).

Seperti diketahui, pemerintah Vietnam menerapkan kebijakan impor mobil completely built up (CBU) dari negara ASEAN. Vietnam menerapkan kebijakan terkait uji tipe dan emisi melalui regulasi Decree on Requirements for Manufacturing, Assembly and Import Of Motor Vehicles and Trade in Motor Vehicle Warranty and Maintenance Services.

Jumlah pengapalan mobil Indonesia ke Vietnam lumayan besar, yakni sekitar 30-40 ribu unit per tahun, sedangkan total ekspor mobil nasional ke seluruh negara rata-rata 225 ribu unit per tahun. Pada Januari-Juli 2018, ekspor mobil Indonesia ke Vietnam hanya sekitar 1.528 unit.

"Isu lainnya terkait dengan pajak ekspor untuk semen. Tentu Pemerintah Vietnam menjanjikan akan menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan tersebut sesuai dengan peraturan ataupun hukum yang mereka bisa perhatikan," kata Airlangga.

Sebaliknya, Vietnam meminta RI untuk memberikan keleluasaan terhadap penerapan lokal konten atau tingkat kandungan dalam negeri (TK DN), terutama pada produk ponsel. Presiden Jokowi menyampaikan skema penghitungan TK DN di Indonesia bukan hanya untuk hardware saja, tetapi juga bisa dikompensasi dengan software dan yang lain.

Selanjutnya, Vietnam menanyakan mengenai bea masuk yang dikenakan Indonesia untuk produk baja impor dari Vietnam yang sudah ada keputusan melalui organisasi perdagangan dunia (WTO). Terkait itu, Jokowi menyatakan akan meminta waktu untuk menyesuaikan terhadap keputusan itu dan Indonesia menghargai putusan lembaga arbitrase itu.

Terus Meningkat

Melalui peningkatkan kerja sama, tren perdagangan RI-Vietnam akan terus digali potensinya dan dikembangkan untuk kemajuan kedua negara. Pada 2017, total nilai perdagangan RI-Vietnam tahun lalu tumbuh 8,64 persen, sehingga menjadi 6,82 miliar dollar AS dibanding tahun 2016 yang mencapai 6,27 miliar dollar AS.

Hingga Desember 2017, total investasi Indonesia di Vietnam mencapai 69 proyek dengan nilai 477,02 juta dollar AS. Sementara itu, Vietnam memiliki delapan proyek investasi di Indonesia yang bernilai 51 juta dollar AS.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top